Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Boneka Labubu, Lisa Blackpink, dan Dahsyatnya Pengaruh Influencer di Era Digital

20 September 2024   20:19 Diperbarui: 20 September 2024   20:37 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karakter Boneka Labubu yang sedang viral (sumber gambar: Kompas)

Lisa BLACKPINK adalah salah satu contoh sukses dari influencer yang memanfaatkan popularitasnya untuk memperkenalkan tren baru. Tetapi mengapa pengaruhnya begitu besar? Ada beberapa faktor kunci yang membuat influencer seperti Lisa mampu mendikte tren global:

1. Jumlah Pengikut yang Besar 

Salah satu kekuatan utama influencer adalah basis pengikut yang sangat besar. Lisa, dengan jutaan pengikut setia di seluruh dunia, memiliki audiens yang sangat luas dan beragam. 

Ketika ia memperkenalkan sebuah produk atau tren, pesan tersebut menyebar dengan cepat di berbagai negara dan lintas budaya.

2. Kedekatan dengan Pengikut  

Influencer sering kali dianggap lebih dekat dan relatable dengan pengikutnya dibandingkan dengan selebriti tradisional. Mereka berbagi momen-momen keseharian yang membuat pengikut merasa terhubung secara emosional. 

Hal ini membangun rasa kepercayaan, sehingga apa pun yang mereka rekomendasikan lebih mudah diterima oleh audiens.

3. Keahlian dalam Mengelola Media Sosial 

Influencer seperti Lisa sangat ahli dalam mengelola media sosial. Mereka tahu bagaimana menciptakan konten yang menarik dan engaging, sehingga mampu menarik perhatian publik dalam waktu singkat. Konten yang diunggah influencer selalu mengikuti tren terkini dan disesuaikan dengan preferensi audiens.

4. Efek FOMO (Fear of Missing Out)  

Salah satu alasan mengapa tren yang dipopulerkan influencer seperti Lisa begitu cepat menyebar adalah karena adanya efek FOMO. Ketika para penggemar melihat Lisa menggunakan atau memiliki produk tertentu, mereka merasa takut ketinggalan tren dan segera ingin memilikinya juga. Hal ini menciptakan lonjakan permintaan terhadap produk tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun