Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi di Meja Sunyi

15 September 2024   06:48 Diperbarui: 15 September 2024   12:53 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kopi di Meja Sunyi (sumber gambar:Pexel)

Secangkir kopi hitam duk di meja,  
membiarkan uapnya berbicara  
dengan dinginnya pagi.  
Tak ada percakapan,  
hanya aroma yang pelan-pelan  
mengisi kekosongan.

Kopi itu tak pernah bertanya,  
hanya menunggu,  
menjadi saksi bisu  
dari pikiran yang hilir-mudik  
seperti hujan yang ragu  
turun atau menahan diri.

Di balik asap tipisnya,  
ada rasa pahit yang kau sembunyikan.  
Barangkali kau tahu,  
bahwa setiap tegukan  
selalu menyimpan cerita,  
entah tentang kenangan,  
atau luka yang tak ingin diakui.

Dan kopi itu,  
tetap di sana,  
menawarkan kehangatan sementara  
di antara kekosongan yang lebih lama.

Mungkin kita tak butuh jawaban,  
hanya secangkir kopi  
yang setia menemani  
hingga pagi terlelap  
dan hari berlalu  
tanpa kita sadari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun