1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca:
Salah satu manfaat utama dari biofuel adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Ketika biofuel dibakar, karbon yang dilepaskan berasal dari karbon yang sebelumnya diserap oleh tanaman selama pertumbuhannya.Â
Ini berarti biofuel memiliki siklus karbon yang lebih seimbang dibandingkan dengan bahan bakar fosil, yang melepaskan karbon yang telah terperangkap di bawah tanah selama jutaan tahun.Â
Penggunaan biofuel, terutama pada transportasi, dapat membantu mengurangi jejak karbon, yang penting dalam upaya global untuk memerangi perubahan iklim.
2. Menghemat Devisa Negara:Â
Negara-negara yang masih bergantung pada impor minyak bumi untuk kebutuhan energi mereka menghadapi risiko volatilitas harga minyak global yang dapat menguras devisa.Â
Dengan meningkatkan produksi dan penggunaan biofuel domestik, ketergantungan pada bahan bakar impor bisa dikurangi.Â
Sebagai contoh, Indonesia, sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia, telah mengembangkan biodiesel berbasis sawit yang tidak hanya mendukung kemandirian energi tetapi juga menghemat devisa negara.
3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal:Â
Produksi biofuel memerlukan bahan baku dari sektor pertanian, seperti tanaman penghasil minyak atau tebu. Hal ini membuka peluang bagi petani lokal untuk terlibat dalam rantai produksi biofuel, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan di daerah pedesaan.Â
Biofuel juga dapat membantu menciptakan industri baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sekaligus mengurangi pengangguran.