Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

8 Sifat Toxic yang Harus Dihindari di Tempat Kerja

3 September 2024   08:20 Diperbarui: 3 September 2024   08:25 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja kantor (sumber: Antara News)

Meskipun wajar untuk menghadapi tantangan, fokus pada solusi dan tetap berpikir positif adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah di tempat kerja. Memelihara sikap positif membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif.

4. Kurang Fleksibilitas

Dalam dunia kerja yang terus berubah, fleksibilitas adalah kunci. Karyawan yang kaku dan tidak mau beradaptasi dengan perubahan dapat menjadi penghambat bagi tim dan organisasi. Kurang fleksibilitas menunjukkan ketidakmampuan untuk berkembang dan berinovasi.

Sebaliknya, menjadi terbuka terhadap ide-ide baru dan bersedia beradaptasi dengan situasi yang berubah adalah ciri pekerja yang dihargai dan dihormati.

5. Kecenderungan untuk Mengendalikan

Sifat toxic lainnya adalah kecenderungan untuk mengendalikan segala sesuatu, termasuk orang lain. Individu yang memiliki sifat ini sering merasa harus selalu memiliki kendali dan sulit mempercayai orang lain.

Hal ini dapat menghambat kreativitas dan inisiatif rekan kerja, serta menyebabkan ketegangan dalam tim. Menghargai pendapat dan pendekatan orang lain, serta memberikan mereka ruang untuk berkembang, sangat penting untuk keberhasilan tim secara keseluruhan.

6. Tidak Menerima Ditegur atau Diberikan Masukan

Setiap orang membuat kesalahan, tetapi kemampuan untuk menerima kritik dan masukan secara konstruktif adalah tanda kematangan profesional. Sifat toxic seperti tidak dapat menerima teguran atau masukan membuat seseorang sulit untuk berkembang dan berkolaborasi dengan orang lain.

Sikap defensif terhadap kritik merusak hubungan kerja dan membatasi peluang untuk pembelajaran dan perbaikan diri. Sebaliknya, terbuka terhadap umpan balik dan melihatnya sebagai peluang untuk tumbuh adalah kunci untuk sukses dalam karir.

7. Sikap Apatis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun