Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta, pegiat dan penikmat aksara

Penyuka kopi penikmat literasi // Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenal Jembatan Cirahong: Pesona Arsitektur Klasik Untuk Keindahan Fotografi Unik

24 Agustus 2024   17:24 Diperbarui: 24 Agustus 2024   18:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Cirahong bagi seorang fotografer memiliki nilai seni yang unik peninggalan zaman Belanda (Sumber gambar: Dok.pri)


Jawa Barat menyimpan banyak destinasi menarik yang cocok untuk para traveler dan fotografer, salah satunya adalah Jembatan Cirahong.

Jarak dari pusat kota Tasikmalaya ke Jembatan Cirahong sekitar 16-18 kilometer, tergantung rute yang diambil. Perjalanan dengan kendaraan biasanya memakan waktu sekitar 30-40 menit. 

Rute yang umum adalah melalui Jalan Raya Tasikmalaya-Ciamis, yang kemudian menuju ke Desa Manonjaya di mana Jembatan Cirahong berada.

Terletak di perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kota Tasikmalaya, Jembatan Cirahong bukan hanya berfungsi sebagai penghubung antara dua wilayah, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang tinggi dan menawarkan pemandangan yang memukau.

Sejarah Jembatan Cirahong

Jembatan Cirahong yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Ciamis (Sumber: Wikipedia)
Jembatan Cirahong yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Ciamis (Sumber: Wikipedia)


Jembatan Cirahong dibangun pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1893. Pembangunan jembatan ini merupakan bagian dari proyek infrastruktur besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk memperlancar transportasi dan perdagangan di Pulau Jawa.

Jembatan ini dirancang dengan gaya arsitektur klasik Eropa yang memadukan kekuatan dan keindahan, menjadikannya salah satu jembatan bersejarah di Indonesia.

Jembatan Cirahong memiliki panjang sekitar 202 meter dan tinggi sekitar 66 meter dari dasar sungai Citanduy yang mengalir di bawahnya.

Uniknya, jembatan ini memiliki dua fungsi utama: di bagian atas terdapat rel kereta api yang menghubungkan jalur dari Tasikmalaya ke Ciamis, sementara di bagian bawahnya terdapat jalan yang bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Namun sayangnya karena kondisi sudah beberapa bulan ini tidak bisa dilalui jalan untuk roda empat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun