Suatu hari pengemis tua berada di trotoar jalan ditemani sebuah kaleng kosong dan kertas karton lusuh bertuliskan "saya tidak bisa melihat, tolonglah".
Beberapa pejalan kaki mulai memasukan uang koin kedalam kaleng kosong disampingnya.Â
Namun setelah menunggu beberapa jam, pengemis tua mulai gelisah karena kaleng koinnya baru terisi hanya beberapa koin saja
Hari mulai terasa panas, keringatpun bercucuran membasahi kulit wajahnya yang keriput.Â
Tidak lama kemudian datanglah seorang wanita muda merogoh saku celananya mengambil uang koin dan melemparkannya kedalam kaleng
Namun sebelum meninggalkan pengemis tua itu, wanita muda tersebut termenung sebentar, sambil melihat tulisan di karton tersebut.Â
Terlihat dia bergumam lalu bergegas mengambil karton tersebut lalu merubah tulisannya. Setelah itu dia pergi meninggalkan pengemis tua tersebut
Tidak lama berselang setelah kepergian wanita muda tersebut, pengemis tua tunanetra tersebut merasa ada yang aneh  dengan apa yang sedang terjadi.Â
Dia merasakan yang bederma lebih banyak dari sebelumnya, bahkan kaleng tempat uang koin tersebut sudah tidak mampu menampung uang recehan tersebut. Dia mulai curiga dengan apa yang telah dilakukan wanita muda sebelumnya, namun  sayangnya belum sempat ditanyakan kepada wanita muda tersebut
Hari besoknya masih ditempat yang sama pengemis tua seperti biasa bersila ditrotoar jalan ditemani kaleng dan kertas karton yang selalu setia menemaninya. Dia masih penasaran dengan apa yang telah terjadi kemarin
Sama seperti halnya kemarin, Â hari itu kaleng pun sudah mulai cepat terisi dengan beberapa koin.Â