Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Pinjam Dulu Seratus". Bank Emok, dan Kesalehan Sosial

18 Oktober 2023   10:15 Diperbarui: 18 Oktober 2023   10:45 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keuangan aktivitas meminjamkan ( Sumber: Pixaby)

Trend ungkapan viral di media sosial "pinjam dulu seratus" sudah beberapa pekan menghiasi medsos dengan berbagai caption disertai meme yang menggelitik.  Tanggapan netizen pun beragam, ada yang bernarasi positif ada juga negative

Bahkan saking viralnya, sekelas Perhelatan dunia Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 yang di selenggarakan di Mandalika, beberapa  pembalapnya ikutan menirukan ungkapan tersebut. 

Salahsatu pembalap Ducati Francesco Bagnaia, menulis dalam medsosnya, "Biar balapan bisa mulus, pinjam dulu seratus," seperti ditulis dalam akun instagram pribadinya @francescobagnaia63_

Tak ayal lagi ungkapan tersebut menarik perhatian netizen dengan menulis beragam komentar kocak didalamnya

Entah siapa yang memulainya, namun kalau mencermati isi beberapa lelucon tersebut di beberapa media sosial, trend candaan pinjaman dulu seratus tersebut sangat relevan sekali dengan budaya sehari hari kita. Ungkapan "Boleh pinjam dulu seratus", adalah ketika ada teman atau kerabat yang ingin meminjam uang tapi biasanya sulit untuk membayarnya. 

Biasanya maksud terselubung ini akan diawali dengan menanyakan kabar, pekerjaan, dan lainnya

Mengamati beberapa komentar netizen terkait trend ungkapan tersebut, beberapa netizen menilai bahwa ungkapan pinjam dulu seratus adalah ungkapan yang terkadang bisa memutuskan silaturahmi.

Alasannya biasanya ketika seseorang meresponnya dengan meminjamkan uang tersebut, namun yang sering jadi persoalan adalah ketika proses mengembalikannya yang terkadang susah, atau bahkan sampai pinjaman tersebut tidak terbayar

Namun ada juga beberapa netizen yang menanggapi bahwa meminjamkan adalah cara terbaik, terlepas apakah dikemudian hari mengembalikan atau tidak harus didasari dengan rasa ikhlas untuk membantu, daripada mereka terjerat pinjol dan bank emok, ungkap beberapa netizen

Fenomena bank emok, pentingnya pendidikan literasi finansial, dan pemberdayaan masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun