Maraknya kasus perundungan yang terjadi belakangan di berbagai daerah khususnya yang terjadi di kalangan pelajar di tanah air sungguh mengkhawatirkan.Â
Beberapa aktipis dan pakar pendidikan menilai bahwa pendidikan karakter kita lemah dan perlu upaya pembenahan dan usaha bersama guna menguatkannya
Harus ada perubahan pola pendidikan karakter dan pentingnya sikap keteladanan dan keseriusan bersama
Pakar Pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof Suyanto menyatakan, sekolah dan orangtua perlu membentuk karakter siswa selain mengedepankan aspek kognitif.
Namun menurutnya pola pendidikan karakter tersebut harus berbasis pada prilaku ketimbang hanya berfokus pada nilai dan kurikulum. Perundungan atau bullying yang banyak terjadi belakangan ini sedikitnya banyak dipengaruhi oleh timpangnya pendidikan karakter dengan pendidikan formal
Menurut Prof. Suyanto, saat ini sekolah hanya menekankan pendidikan karakter berbasis pengetahuan namun belum cukup pengetahuan tersebut berimbas dalam tindakan.Â
Jadi setelah moral knowing atau pengetahuan moral, langkah selanjutnya yang harus ditempuh adalah bagaimana pengetahuan moral tersebut bisa dihayati, moral feeling, dan yang lebih penting adalah moral action atau pengetahuan moral tersebut bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari katanya, seperti dikutip kompas.com (28/9)
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan, system pendidikan di Indonesia memerlukan pembenahan dan pembinaan sikap pelajar, menyusul banyaknya aksi perundungan di satuan pendidikan
Komisioner KPAI, Aris Leksono seperti dikutip kompas.com (28/9) menilai, struktur kurikulum yang berkaitan dengan penguatan sikap dan karakter perlu diperkuat.Â
Menurutnya orangtua dan sekolah memiliki peran penting untuk melahirkan budaya baik