Dalam bulan Ramadhan ini adalah tempat yang sangat cocok untuk meminta ampunan dari segala kelemahan dan kealfaan diri agar kita selama sebulan dibersihkan dari segala kelemahan fitrati tersebut
Selanjutnya Apem. Apem adalah makanan yang terbuat dari bahan telur, gula, santan, tape dan garam yang bentuknya menyerupai serabi yang dimasak dengan cara dikukus
Apem sendiri bersal dari Bahasa Arab yaitu "Afwan" yang artinya maaf atau ampunan, setelah kita membuang kotoran menyadari segala kelemahan dan kealfaan diri yang disimbolkan dengan ketan atau Qhotoan tadi, maka langkah selanjutnya memohon ampunan kepada Allah Swt.
 Seraya memohon doa agar kita diberikan kekuatan untuk Istiqomah dalam menjalankan segala kebaikan yang telah ditentukan syariat
Makanan berikutnya adalah kue pasung yang bentuknya seperti contong namun aselinya adalah kue apem yang bentuknya berbeda
Pasung sendiri berasal dari Bahasa Arab yaitu "Fashoum" atau dalam bahasa jawa, pasung maknanya mengikat atau memasung diri kita dari hawa nafsu
Jadi artinya pada bulan Ramadhan ini hawa nafsu kita di pasung atau ditekan untuk tidak melakukan perbuatan tercela yang melanggar syariat Agama Islam.
 Sekaligus merupakan proses pelatihan diri agar kita belajar untuk menahan diri dan bersabar dari setiap godaan nafsu yang membawa kepada keburukan selama sebulan penuh pada bulan puasa
Selanjutnya pisang raja. Buah yang memiliki biji yang lembut ini baik untuk kesehatan, dan makna yang terkandung adalah bahwa gedang rojo itu berasal dari bahasa Arab yaitu "ghodhan rojaa" artinya bahwa kita selama bulan puasa ini  dimana bulan yang merupakan sarana terkabulnya doa doa, kita meminta segala harapan harapan kita melalui doa doa kita agar dikabulkan oleh Allah Swt.
Jadi kata Punggahan atau Munggahan yang merupakan tradisi masyarakat jawa dan sunda yang di budayakan sejak zaman Sunan Kalijaga yang merupakan akulturasi budaya pada saat itu, ternyata mengandung makna harapan yang mendalam bukan saja tentang makna spiritual menyikapi kedatangan bulan Ramadhan atau Puasa, tetapi juga tentang harapan harapan yang akan dilakukan selama bulan Ramadhan agar kita tercipta menjadi hamba yang munggah, naik, atau miraj yang berhasil memperoleh derajat yang lebih baik dari sebelumnya.
Dan semoga sesuai makna Filosofi dari Munggahan atau Punggahan tersebut kita tidak hanya meraih melakukan hal tersebut sebagai tradisi belaka tapi buta makna hakikinya, dan yang lebih penting adalah meraih harapan hakiki dari tujuan puasa adalah menjadi manusia yang naik derajat  lebih baik lagi dalam ketaqwaan kepada Allah SWT dari sebelumnya.. Amiin