Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rembulan Menjadi Saksi

1 November 2020   22:49 Diperbarui: 1 November 2020   22:54 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rembulan adalah saksi ketika kegaduhan berhenti sejenak dalam keriuhannya, amarah yang terlelap dalam kemurkaannya, dan duka yang terlupa dalam kesedihannya

Begitupun rembulan menjadi saksi atas deretan naskah yang mencoba dibacakan esok hari, alinea demi alinea yang siap menjadi bahan bakar matahari kegundahan, dan kalimat demi kalimat mantera yang akan ditiupkan dalam riuhnya kemunafikan

Dan drama kehidupan pun akan siap diperankan esok hari, kita tinggal menunggu apakah alur cerita akan tetap teguh dalam istoqamah, mundur dalam kegelisahan, atau maju dalam kedustaan

Kita tunggu sambutan mentari yang akan jadi saksi kedua dalam drama kehidupan eposode berikutnya, semoga saja secercah harapan masih terbesit dalam tumpukan gelap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun