Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

5 Pesan Wasiyat Corona yang Terlupakan

4 Oktober 2020   11:55 Diperbarui: 4 Oktober 2020   12:37 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehingga yang terjadi sekarang adalah yang kuat menindas yang lemah. Pengerukan kekayaan alam untuk kepentingan sendiri dan golongannya tampa memperhatikan kepentingan masyarakat luas yang terkadang tertindas

Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna justru sejatinya manusia diciptakan untuk memanifestasikan sifat sifat Tuhan yang ada diantaranya  maha Rahman (Pengasih) dan Maha Rahim (Penyayang).

Bagaimana Tuhan menciptakan Bumi ini untuk keperluaan seluruh makhluk di muka bumi termasuk manusia tampa memisahkan dan membedakan apakah mereka berbakti dan beribadah kepadaNya atau tidak pada akhirnya.

Apakah ia sebagai pendosa atau yang membaktikan dirinya untuk Tuhan, Semuanya terbagi tergantung upaya manusia itu sendiri

Karena yang di inginkan Tuhan bagi Manusia adalah terciptanya kedamaian, tersebarnya kasih sayang, terpenuhinya keadilan yang tertanam di muka bumi ini.

Dan untuk itu Tuhan mengajarkan untuk beribadah hanya kepadaNya Karena hanya Tuhan pemilik segalanya.

Sebagai makhluk yang tak kasat mata bahkan yang sangat lemah dalam pandangan manusia dimana dibersihkan dg sabun sendiri dia bisa mati. Tapi apa yang terjadi sekarang ini. Corona si Makhluk kecil itu sudah berubah menjadi makhluk yang ditakuti di seluruh belahan dunia

Disini Tuhan mengajarkan manusia untuk rendah hati, menghentikan kesombongan kesombongan nya. Dan untuk kembali berpaling kepada Tuhan penciptaNya.

2. Merasa Qonaah, (merasa cukup)

Sifat rakus yang tertanam pada diri manusia kalau dibiarkan akan merusak manusia itu sendiri, yang pada akhirnya akan berakibat pada kehancurannya.

Nafsu yang ingin terus menumpuk harta kekayaan, memupuk keegoan dan kesombongan dirinya justru ini yang akan menjadi belenggu dilehernya yang akan membuat putus asa, mengobarkan api amarah  yang tak kunjung padam, yang terus mengejar dunia demi kekuasaannya, yang pada akhirnya manusia dengan kesombongannya itu justru akan binasa dengan meninggalkan kerakusan dan penyesalan yang akan terjadi pada dirinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun