Mohon tunggu...
Nahi
Nahi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi UNISNU Jepara

Harta yang paling berharga adalah Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Saatnya Stop Bullying

5 Juli 2019   15:47 Diperbarui: 5 Juli 2019   16:01 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apasih bullying itu??

Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan.

Banyak jenis bullying.  Bisa dalam bentuk verbal seperti menghina, membentak, dan menggunakan kata-kata kasar. Bisa menyakiti dalam bentuk fisik, seperti memukul, mendorong, dan lain-lain. Bullying dalam bentuk sosial seperti mengucilkan, dan mengabaikan orang. Di jaman yang serba teknologi ini bullying bisa melalui gadget, dan media sosial yang disebut Cyberbullying. 

Contoh bullying yang paling sering ditemui disekitar kita adalah kakak kelas melabrak adik kelas karena dinilai bertingkah. Masa orientasi siswa yang berakhir buruk karena si kakak kelas berlebihan mengerjaiin para siswa baru. Teman sekelas yang dianggap aneh dikucilkan, dan tidak ada yang mau berteman dengannya dan masih banyak lainnya.

Dampak Bullying

Bullying dapat memberikan dampak jangka panjang maupun jangka pendek pada korbannya. Dampak bullying diantaranya adalah:

  • Ketakutan, stres, depresi, atau cemas
  • Timbul pemikiran untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri.
  • Mengalami masalah di sekolah.
  • Memiliki masalah suasana hati, tidur, nafsu makan.

Sebagai orang tua harus mendidik anak agar mandiri sejak dini, agar anak punya rasa percaya diri yang baik sehingga anak tidak mudah di ajarkan yang tidak baik oleh orang lain. Salah satu cara yang bisa dilakukan para orang tua adalah dengan memasukkan anak ke berbagai aktivitas, karena dengan mengikuti aktivitas tersebut akan menimbulkan perasaan mampu, dan percaya diri pada dirinya. 

Selain itu, orang tua juga harus awarepada segala sesuatu yang terjadi pada sang buah hati, sehingga apabila ada suatu permasalahan, orang tua bisa mendeteksinya sejak dini, dan menyelesaikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun