Dengan informasi ini, kita dapat melihat bahwa dengan anggaran Rp 20 juta, seseorang dapat membeli 2 unit barang x dan 4 unit barang y.
Selanjutnya, untuk menentukan pilihan antara x dan y, kita perlu membandingkan tingkat utilitas yang dihasilkan oleh masing-masing barang. Dalam kasus ini, fungsi utilitas yang diberikan adalah U(x, y) = x^(1/2) * y^(1/2).
Untuk menghitung tingkat utilitas dari masing-masing barang, kita substitusikan jumlah barang yang dapat dibeli ke dalam fungsi utilitas. Jadi, untuk barang x:
Utilitas dari barang x = U(x, y) = (2)^(1/2) * (0)^(1/2) = 2^(1/2) = 2
Untuk barang y:
Utilitas dari barang y = U(x, y) = (0)^(1/2) * (4)^(1/2) = 0
Dalam kasus ini, meskipun seseorang dapat membeli 2 unit barang x dan 4 unit barang y, utilitas yang dihasilkan oleh barang x adalah lebih besar daripada utilitas yang dihasilkan oleh barang y. Oleh karena itu, dalam kondisi ini, pilihan yang akan dipilih adalah membeli barang x.
Interpretasinya adalah dengan memilih untuk membeli barang x, seseorang akan memaksimalkan utilitasnya berdasarkan fungsi utilitas yang diberikan. Meskipun jumlah barang y yang dapat dibeli lebih banyak, namun tingkat utilitas yang dihasilkan dari barang x lebih tinggi. Hal ini mengimplikasikan bahwa seseorang lebih mendapatkan kepuasan atau manfaat yang lebih besar dari konsumsi barang x daripada barang y. Dalam hal ini, pengambilan keputusan didasarkan pada pemaksimalan utilitas yang diharapkan, yang merupakan asumsi dalam teori utilitas konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H