Mohon tunggu...
NAHDIAR NURIANA
NAHDIAR NURIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Nahdiar Nuriana NIM : 41819110045 Mata Kuliah : Kewirausahaan I Dosen : Prof.Dr. Apollo , Ak , M. S. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

[K 13] Analisis penerimaan/penolakan calon usaha bisnis makanan dessert box menggunakan pendekatan Profitability Index (PI)

4 Juni 2023   00:00 Diperbarui: 4 Juni 2023   00:10 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Analisis penerimaan/penolakan calon usaha bisnis makanan dessert box menggunakan pendekatan Profitability Index (PI) melibatkan penghitungan rasio antara laba bersih yang diharapkan dengan investasi yang diperlukan untuk memulai usaha. PI diperoleh dengan membagi nilai sekarang (present value) dari arus kas bersih (net cash flows) yang diharapkan dengan investasi awal. Nilai PI digunakan untuk menentukan apakah usaha tersebut layak atau tidak dari segi keuntungan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan analisis dengan pendekatan PI dalam mempertimbangkan penerimaan/penolakan calon usaha bisnis makanan dessert box:

  1. Mengidentifikasi Arus Kas Bersih (Net Cash Flows): Pertama, Anda perlu mengidentifikasi dan memproyeksikan arus kas bersih yang diharapkan dari usaha bisnis makanan dessert box. Ini melibatkan menghitung pendapatan yang diharapkan dari penjualan dessert box, dikurangi biaya produksi, biaya operasional, dan biaya lainnya yang terkait dengan bisnis tersebut. Proyeksi arus kas harus mencakup periode waktu yang relevan, misalnya satu tahun atau lima tahun.

  2. Menghitung Investasi Awal: Selanjutnya, tentukan investasi awal yang diperlukan untuk memulai usaha bisnis makanan dessert box. Ini meliputi biaya peralatan, persediaan awal, biaya promosi, biaya pelatihan karyawan, dan lain sebagainya. Pastikan untuk memperhitungkan semua biaya yang terkait dengan pembukaan dan pengoperasian usaha.

  3. Menghitung Nilai Sekarang (Present Value): Setelah itu, hitung nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan menggunakan tingkat diskonto yang sesuai. Tingkat diskonto adalah tingkat pengembalian yang diharapkan atau biaya modal yang mencerminkan risiko bisnis. Dengan menggunakan tingkat diskonto yang tepat, Anda dapat menentukan nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan selama periode proyeksi.

  4. Menghitung Profitability Index (PI): Untuk menghitung PI, bagi nilai sekarang (present value) dari arus kas bersih dengan investasi awal. Rumus PI adalah sebagai berikut:

    PI = Nilai Sekarang (Present Value) / Investasi Awal

    Jika PI lebih besar dari 1, itu menunjukkan bahwa investasi menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Sebaliknya, jika PI kurang dari 1, itu menunjukkan bahwa investasi mungkin tidak layak secara finansial.

Setelah menghitung PI, kita dapat menggunakan hasil tersebut untuk membuat argumentasi dan penilaian akhir. Jika PI lebih besar dari 1, itu menunjukkan bahwa usaha bisnis makanan dessert box memiliki prospek keuntungan yang baik dan layak untuk dikejar. Namun, perlu diingat bahwa PI hanya memberikan gambaran finansial dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti persaingan pasar, tren konsumen, atau risiko operasional. Oleh karena itu, selain menggunakan PI, penting juga untuk melakukan analisis menyeluruh terhadap pasar, pelanggan, dan faktor-faktor bisnis lainnya sebelum membuat keputusan akhir. 

Saat menganalisis penerimaan/penolakan calon usaha bisnis makanan dessert box dengan pendekatan PI, perlu diingat bahwa hasilnya bergantung pada proyeksi yang akurat dari arus kas bersih dan estimasi yang tepat untuk investasi awal. 

Dasar matematika untuk menghitung Profitability Index (PI) dalam analisis penerimaan/penolakan calon usaha bisnis menggunakan pendekatan PI adalah konsep nilai waktu uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun