Mohon tunggu...
Nahdia Nuzulita
Nahdia Nuzulita Mohon Tunggu... Freelancer - Pemula

"Langsamer fortschritt ist besser als kein fortschritt"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Susu Ikonik Drakor : Kesempatan Dalam Kesempitan

5 November 2022   13:32 Diperbarui: 6 November 2022   15:19 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: tvN (Reply 1988)

Annyeong, yeorobun. Selamat datang di tulisan terbaruku. Pecinta drama Korea, mana suaranya? Drama Korea atau yang lebih akrab dengan sebutan "Drakor" sudah menjadi salah satu drama favorit bagi semua orang baik sebagai penghibur atau penghilang rasa bosan ketika waktu luang. Alur cerita yang menarik, pemain yang tampan dan cantik, genre yang beragam, episode yang sedikit, totalitas dalam produksi menghasilkan drama dengan kualitas yang sangat bagus, menjadikan banyak orang yang tergila-gila dengan drama Korea.

Tak heran, apapun yang ditampilkan dalam setiap adegan menimbulkan rasa penasaran dan rasa ingin mencoba apa saja yang dimakan, diminum, dipakai, digunakan, dan dilakukan oleh para aktor dan aktris dalam drama.

Apapun yang ditampilkan bukan hanya sekedar gimmick namun juga promosi dan ajakan bagi warga Korea sendiri. Salah satu ikonik yang akan kita bahas dalam tulisan ini adalah minuman susu pisang.

Susu pisang? Apa nggak salah baca ini? Apa yang keren dari susu rasa pisang ini?

Kalian tidak salah baca kok. Susu pisang sendiri memiliki cerita untuk masyarakat Korea sendiri.

Kita mulai dari sejarah susu di Korea. Sekitar tahun 1960-an, presiden Korea berkunjung ke Jerman untuk melakukan pertemuan politik. Di sana, Presiden Korea kagum sama masyarakat Jerman yang memiliki postur tubuh tinggi akibat mengkonsumsi susu. Pulang dari Jerman, dibuatlah kampanye dan kebijakan minum susu di negara Korea.

Kebijakan atau kampanye yang dilakukan bisa dibilang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Masyarakat Korea saat itu tidak tertarik dengan mengkonsumsi susu karena rasa yang biasa saja. Pemerintah mulai mencari metode lain buat masyaraktnya mau menjadikan susu sebagai kebutuhan pokok.

Source: koreaboo
Source: koreaboo

Pantesan yak para aktor atau aktris ataupun idol badanyannya tinggi-tinggi. Efek minum susu rupanya.

Hingga pada tahun 1970-an, perusahaan Binggrae melihat peluang ini dengan menambahkan rasa buah pisang pada susu. Dan BOOM!

Produk susu milik perusahaan ini meledak di pasar bahkan ketika krisis ekonomi melanda. Ketika perusahaan lain mengalami krisis keuangan, perusahaan ini malah mendapat untung banyak dari penjualan susu.

Kalian mungkin bertanya kenapa pisang? Kenapa nggak buah lain seperti cokelat, strawberry, apel, atau buah lainnya?

Jawabannya adalah kondisi iklim di Korea. Kita sebagai warga Indonesia seharusnya lebih bersyukur karena kita dianugerahkan iklim yang bagus dan tanah yang subur ampe "kayu jadi tanaman" saking suburnya. Membudidayakan buah pisang atau buah tropis lainnya sangat sulit di Korea karena kondisi iklimnya. Sehingga, bisa dibilang buah pisang di Korea dianggap sebagai buah mahal.

Jadi kalau ada orang yang bisa makan beli atau makan buah pisang itu hanya orang kaya. Kalau ada orang yang ekonominya pas-pasan bisa makan buah pisang kek rasa dah makan di hotel bintang lima keknya.

Karena alasan itu, perusahaan membuat susu rasa pisang. Ya kalian bayangin aja bisa rasain buah mahal dengan harga yang murah, siapa yang nggak seneng gitu. Tapi faktanya, ketika produk ini keluar, Binggrae tidak memasukan apapun yang berhubungan dengan pisang mereka cuman mencampurkan ekstra vanila dengan bahan lainnya.

Hebat yak...melakukan pembohongan publik. Tapi nggak bertahan lama, setelah mendapatkan peringatan dari pemerintah dan masyarakat akhirnya, Binggrae menambahkan pisang beneran ke dalam produknya.

Susu buatan perusahaan Binggrae ini masih bertahan sampai sekarang bahkan dibilang nggak ada lawannya. Hingga sekarang Binggrae sudah mengeluarkan beberapa rasa susu seperti strawberry, melon, dll.

Banyak alasan yang membuat produk susu ini masih mendominasi bahkan mempengaruhi perusahaan susu lain di Korea.

Alasan pertama, desain botol yang unik. Kalau kalian notice nih, susu Binggrae ini mirip dengan guci penyimpanan tradisional Korea. Bagi kalian yang sering nonton drama Korea dengan genre kerajaan pasti udah nggak asing lagi dengan bentuknya. 

Perusahaan mengambil inspirasi desain produknya dari barang tradisional Korea karena bentuknya yang unik dan juga sederhana. Keputusan Binggrae terbukti berhasil, desain susunya ini menjadi ikonik. Bahkan menjadi simbol susu rasa pisang buatan Korea.

Alasan kedua, kemasan produk yang berbeda dari susu kebanyakan. Sebenarnya, Binggrae bukan nggak mau ikut desain yang ada, tapi untuk menghemat biaya produksi susu ini, perusahaan Binggrae mengganti kemasan botol yang awalnya kebanyakan menggunakan kaca atau kertas diganti dengan menggunakan plastik dengan konsep semi transparan, jadi konsumen bisa melihat warna kuning karena rasa pisang. Ternyata mereka berhasil lagi.

Source: tvN (Reply 1988)
Source: tvN (Reply 1988)

Alasan ketiga adalah marketing yang luar biasa dari ini produk. Kalau kalian ke Korea kalian bakalan nemu kafe yang dibuat khusus untuk susu rasa pisang ini.

Perusahaan Binggrae juga mengeluarkan produk ucul-ucul buat dijadikan buah tangan atau oleh-oleh ketika berkunjung ke Korea. Mereka juga menggaet artis terkenal seperti IU dan Lee Kwang Soo. Bahkan juga sering iklan di drama Korea kek yang paling legend di Goblin, Reply 1988, dan di drama terbaru yang naik daun kemarin twenty five twenty one. Dan dapat promosi gratis dari Jung Kook "BTS" yang juga suka sama susu pisang ini.

Jung Kook beneran suka sama susu pisang ini atau sebagai fanboy IU yak, secara ambassador susu ini kan IU? Bagaimana komentar kalian?

Pelajaran dari kesuksesan produk susu rasa pisang Binggrae adalah jika sebuah peluang itu diciptakan bukan dicari. Keterbatasan bukan menjadi penghambat kamu memperoleh kesuksesan. Jika bisa

memanfaatkan keterbatasan dengan baik maka akan memperoleh hasil yang unik dan berbeda. Menciptakan produk yang memiliki manfaat bagi masyarakat cenderung akan bertahan lama dibanding mengikuti trend.

Sekian dari tulisan saya, jika ada rasanya yang kurang bisa kalian komen aja. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.IU Ambassador Susu Pisang Binggrae

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun