Malang, 20 Agustus 2024 - Fenomena bullying yang semakin meresahkan masyarakat mendorong sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) untuk melakukan tindakan nyata. Melalui program Pengabdian Mahasiswa Hibah Internal UM, mereka menciptakan karya inovatif berupa komik digital (e-comic) dengan audio dalam dua bahasa berbasis budaya lokal Malang serta edukasi nilai-nilai anti bullying.Â
Komik yang telah diciptakan tersebut disosialisasikan di SDN Jatimulyo 3 Malang pada Selasa, 20 Agustus 2024, sekaligus menggelar seminar edukasi anti bullying. Kegiatan ini diprakarsai oleh tim mahasiswa yang dipimpin oleh Umi Nahdhiah (S2 Pendidikan Dasar Angkatan 2023), dengan anggota Muhammad Aidi Noor Ihsan (S2 Pendidikan Dasar Angkatan 2023), dan Sijah Mariani (S2 Pendidikan Dasar Angkatan 2023), dengan bimbingan dari dosen Pendidikan Dasar UM, Dr. Aynin Mashfufah, M.Pd.Â
Komik digital yang diciptakan oleh tim bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan edukasi terkait bullying sekaligus melestarikan budaya lokal Malang dan bahasa Jawa. Komik dihadirkan dengan suara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, serta bisa diakses di laptop maupun gawai.
Acara seminar dan sosialisasi dimulai dengan sambutan dari Kepala Sekolah SDN Jatimulyo 3, Ibu Sri Widayati, diikuti oleh sambutan dari Ketua Pelaksana, Umi Nahdhiah. Dalam sambutannya, Nahdhiah menyampaikan pentingnya kesadaran terhadap isu bullying serta melestarikan kearifan lokal. Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan seminar edukasi mengenai bullying. Para peserta yang terdiri dari siswa kelas 5 SDN Jatimulyo diajak untuk mengenal lebih dalam tentang bentuk-bentuk bullying, dampaknya, dan cara mengatasinya. Pengenalan media pembelajaran e-comic audio dua bahasa, yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa menjadi highlight dalam kegiatan ini.
"Ini memantapkan anak-anak bahwa bully seharusnya tidak ada di sekolah," tutur Wida selaku Kepala Sekolah yang menyambut program pengabdian dengan sangat baik. E-comic dirancang khusus untuk membantu siswa lebih memahami konsep anti bullying dan menambah pengetahuan budaya lokal Malang, serta dapat digunakan dalam materi pembelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Jawa di kelas lima. Acara kemudian diakhiri dengan sesi diskusi kelompok (Focus Group Discussion) di mana para peserta berbagi pandangan mereka mengenai bullying serta cara menghadapinya. Melalui diskusi ini, diharapkan pesan-pesan anti bullying dan pelestarian budaya lokal dapat lebih meresap dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya penting dalam mengatasi masalah bullying di kalangan pelajar sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya lokal. Tim mahasiswa UM berharap inisiatif ini dapat memberikan dampak positif dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Malang dan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H