Aqidah merupakan garis dasar atau landasan dari pembentukan akhlak manusia. Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang berisikan elemen-elemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sedangkan, akhlak sebagai sistem etika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai agama. Muslim yang baik adalah yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat yang mendorongnya untuk melaksanakan syariat yang hanya ditujukan kepada Allah SWT sehingga tergambar akhlak yang terpuji dalam dirinya.
Pengertian aqidah menurut bahasa, Aqidah berasal dari bahasa Arab yang bermula dari kata 'aqadaya'qidu -- 'aqdan - 'aqidatan. Menurut Sinaga 'Aqdan artinya simpulan, ikatan perjanjian dan kokoh, setelah terbentuk menjadi aqidah berarti keyakinan. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah keyakinan yang dianut oleh setiap individu terhadap sesuatu hal yang menjadi dasar aktivitas dan pandangan hidupnya. Adapun sumber-sumber ajaran aqidah Islam adalah berasal dari Al-Qur'an dan Sunnah.
Sama hal nya dengan aqidah, kata akhlak juga berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jama' dari "khuluq" yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Salah satu definisi akhlak menurut ahli, yakni Ibnu Miskawaih mendefinisikan bahwa akhlak merupakan suatu hal atau situasi kejiwaan yang mendorong seseorang melakukan suatu perbuatan dengan senang tanpa berpikir dan perencanaan.
Dalam pandangan Islam akhlak harus berpijak pada keimanan. Dengan kata lain, untuk mempergunakan dan menjalankan bagian aqidah dan ibadah, perlu berpegang kuat dan teguh dalam mewujudkan akhlak. Aqidah tanpa akhlak adalah bagaikan pohon yang tidak dapat dijadikan tempat berlindung di saat kepanasan dan tidak ada buah yang bisa dipetik. Meskipun demikian, untuk melihat kuat atau lemahnya iman dapat diketahui dari tingkah laku (akhlak) seseorang, karena tingkah laku atau perbuatan tersebut merupakan perwujudan dari iman yang ada pada dirinya. Dalam arti lain, bahwa iman yang kuat mewujudkan akhlak yang baik dan mulia, sedangkan iman yang lemah mewujudkan akhlak yang buruk.
Dengan akhlak yang baik, seseorang akan bisa memperkokoh aqidah dan bisa menjalankan ibadah dengan baik dan benar. Dari situ mereka akan mampu mengimplementasikan tauhid ke dalam akhlak yang mulia. Bersamaan juga dengan hubungan manusia kepada Allah SWT dan perbuatan terhadap-Nya ditentukan dengan mengikut nilai-nilai aqidah yang ditetapkan. Apabila mereka megetahui sang Pencipta dengan benar, maka mereka akan berbuat baik sebagaimana perintah dari-Nya dan meninggalkan perilaku-perilaku yang dilarang-Nya.
- Nahdatul Zahra (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
- Asep Usman Ismail (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI