Mohon tunggu...
Nahda Nurhayati
Nahda Nurhayati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Ibu rumah tangga yang masih menjadi mahasiswa Universitas Terbuka. Berusaha produktif dengan menulis dan melek literasi.

Selanjutnya

Tutup

Music

Musik 90s Nasida Ria dan Kenangan Masa Kecil

9 Januari 2021   20:23 Diperbarui: 9 Januari 2021   20:34 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kali ini dibuat menangis saat menulis untuk tema lagu 90-an. Awalnya tidak tahu apa yang akan ditulis tentang Musik 90s. Melakukan browsing supaya menemukan ide. Jujur tertarik dengan salah satu artikel kompasiana berjudul Musik 90s Mendengar Ulang Nasida Ria Ternyata Progresif dan Visioner.  Saya pun akhirnya ikut mendengar ulang Nasida Ria. Memori saya memutar kembali kenangan masa kecil. Era 90-an, saat masih sekolah dasar, qasidah sering diputar menjelang magrib pada salah satu stasiun televisi. Group qasidah yang paling sering didengar adalah Nasida Ria. Terlebih almarhum bapa memiliki koleksi kasetnya. Entah sekarang koleksinya dimana, tapi artikel dengan judul yang disebutkan diatas mengingatkan setiap kalilagu Nasida Ria diputar, pasti volumenya akan ditambah. Kadang merasa bangunan rumah ikut bergetar. Kenangan lainnya, gaya berbusana dan kerudung para personilnya menjadi tren saat itu. Seperti kerudung berkopeah. Orang tua yang sakingn suka dengan group qasidah sampai membelikan kerudung dengan bentuknya yang unik. Mereka yang masa kecilnya melewati tahun 90-an pasti tahu gaya busana tersebut.  

Para ibu, orang tua banyak yang menyukai qasidah sebab isi lagunya yang sarat dengan kebaikan. Kata bapa dulu, “lagu- lagu qasidah penuh dengan pesan kebaikan”

Dan memang benar, memutar ulang lagu dari Nasida Ria, lagu- lagunya mengandung pesan kebaikan. Selain itu, menontonnya kembali melalui Youtube, jujur terharu ternyata banyak anak muda yang hafal dengan lagu yang dibawakan oleh Nasida Ria. Bahkan pada kolom komentar di channel youtube Nasida Ria Management banyak anak muda yang merasa teringat masa kecilnya. Tentu group qasidah tersebut memang sangat legendaris.

Group asal Semarang ini bisa bertahan, sekarang disukai oleh generasi millenial. Itu prestasi yang sangat luar biasa. Dilihat dari perjalanannya sejak tahun 1975, Nasida Ria konsisten dengan lagu- lagu bernuansa Islami. Penuh dengan kebaikan, mungkin dikarenakan pendiriannya bertujuan untuk dakwah melalui seni. Bukan hanya konsistensi yang menjadikan group tersebut menjadi legenda, keunikan dari Nasida Ria adalah para personilnya para wanita yang multitalenta. Mereka tak hanya bisa bernyanyi tapi pandai memainkan alat musik. Terlihat juga kekompakan personil. Bahkan mereka tidak hanya tampil di Indonesia, pernah juga di Jerman, Malaysia dan negara lainnya.

Setiap generasi pun memiliki talenta bermusik yang sangat pandai. Mungkin hal- hal itu yang menjadi daya tarik Nasida Ria. Sehingga banyak disukai, bagi yang melewati masa 90-an, Nasida Ria menjadi kenangan masa- masa mereka yang masih bisa dinikmati melalui generasi penerusnya.

Membuktikan bahwa music memiliki masanya. Ketika disuguhkan dengan penuh konsisten, maka ia akan menjadi legenda yang akan disukai juga oleh generasi berikutnya. Yang memiliki kenangan sama dengan lagu- lagu qasidah, harus mendengarkan kembali lagu dari group Nasida Ria ini. Jujur setelah memutar kembali, sangat rindu masa- masa kecil. Menjelang magrib selalu ada acara yang menayangkan group qasidah tersebut.

Sekarang, Nasida Ria Management memiliki group generasi muda sebagai penerus. Group tersebut diberi nama Ezzura. Nuansa lagu yang dibawakan masih sama dengan Nasida Ria yang sudah melegenda, hanya personil dan penampilannya yang kekinian, generasi millennial. Salut dengan group ini juga, anak muda yang masih mempertahankan genre musik yang tak banyak generasi sekarang tahu. Tapi mereka semangat mempopulerkan kembali musik qasidah. Dengan tulisan ini, semoga musik pada masa- masa sebelumnya akan dikenal oleh generasi sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun