Hitamku
Dikau manis lagi menggoda
Padu benar pahitmu berbaur
Senyawa candu kawan senandungku
Damai denganmu kuisi diari kecil harianku
Aku tak pernah, tak pernah berfikir engkau secangkir narkotik atau toksik
Setelah kuteguk, lega melihat sejarah biruku sekejap hilang
Koloid padamu begitu masif saban kurasakan
Terang nan tenangkan rongga tengkorak
Mengelus lagi mengusap saraf
Rasanya seolah telah berhasil meluaskan latar di benak yang sempit
Sebab tanpamu penat ini liar
Melukiskan noda yang selalu berkerak lagi membukit
Created by : Â Nahar
Tanggerang, 09 Mei 2021
______________________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H