Semakin hari semakin sulit
Hati dihimpit penyakit
Terasalah sempit
Imaji, kau telah berdarah
Degupmu tak lancar
Redup binarmu telah luntur
Mulut sungguh ingin berhenti berucap
Semenjak sabda tak lagi padanya mutu
Tak jarang dusta kutelan utuh, juga kebohongan lain yang kuperindah tanpa ilmu
Tahukah engkau; kamu; penyimak baitku
Telah ada pena yang senantiasa menari bersamanya
Tiada bunyi terasa suara tulis, 'pun sehalus tampak sinyal rasa
Created By: Nahar
Tanggerang, 27 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H