Sedang dibaca toreh sabdaku di lidah
Dari ujung kiri ke kanan kausisiri
Bermanfaat adalah arah paling kucinta
Meski tak jarang jadi pengindah mata hati sahaja
Puja dan puji tak kupelihara lagi
Lelah sudah prahara dalam hayati
Darinya belukar duri masih menjalariku
Adalah jerat benalu yang akrab dan terus tumbuh
Aku tak bernyali menyudutkan nasib dan takdir
Sebab, aku terbiasa silap sewaktu masa nakal
Namun perlahan kaki ini mengerti, sudah tiada merasa diberatkan tempuhan jalan
Sadar hingga terbiasa dengan ujianNya yang telah menetap dan berperan sebadan
Created By : Nahar
Tanggerang, 21 Januari 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI