Sekarang sudah lewat tengah malam
Mungkin imaji itu masih berjalan kepada suara
Terus berisik tidur dengan desis kata paling terdalam
Dan telah menarik hati melawan mata untuk terpejam
Meski sempat berhenti memaksa netra terbuka lebar
Mungkin terlanjur kosong wadah
Atau memang tak jarang memulainya pada sepi
Aku hanya mengetik sebegitu permai tuk rasa ini
Meski sendu sinar bulan sama hal perasaan
Di purnama yang pudar perlahan-lahan
Ada angan-angan yang mewujud juntai benang temaram di pekat malam
Mengusap netra saintis akan purnama yang hampir ditenggelamkan awan
Kulihat di sana memang cerah menggoda hati
Namun makin kemari pupil mengecil melawan sayu
Semakin merah retina menjaga kantuknyaÂ
Meliput hati yang belum juga luluh untuk tertidur
Demi apa kalau bukan terus meruntukan kata hati sahaja
Menanti akhir suasana?
Kutebak, sibuk hatimu masih pikirkan itu; suatu hal
Created By: Nahar
Tanggerang, 20 Januari 2021
_____________________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H