Â
Karya : Nahar
Aku telah meniup doa pada namamu
Berharap jauh ambigu pada kakimu
Semoga lajumu tak runtuh, 'kan masalalu
Khawatir menodai nuansa kebiruan subuh
Itu yang menghiasi matamu
Bisakah kau tebas di jelma utuh
Darinya, mahkota merah duri qalbu
Menyisir ke dasar otak kanan dan kiri
Menyembelih setiap kata yang terlafal
Mengikat daya mendatangkan payah Â
Kukira, terlalu dini cenayang tersenyum
Kau bisa menutupnya dengan beralih
Ia, mengelabui tiap inci lamela perasaanmu
Menitik berat tempo embus sepasang paru
Ambilah dan kontrollah ragamu
Jangan biarkan jiwamu larut bersama hantu itu
_Berbisiklah pada masalalu
_Katakan, Akulah badai bagimu(:
Tanggerang, 14 November
_________________________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H