Mohon tunggu...
nagitanavalia p
nagitanavalia p Mohon Tunggu... Penulis - seorang penulis

saya seorang penulis di Rumah Mesin yang tertarik belajar hal baru, hobi saya dance dan tari tradisional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peluang Usaha Pupuk Kompos yang Menguntungkan

5 September 2024   11:28 Diperbarui: 5 September 2024   11:32 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Pemanfaatan sampah organik menjadi kompos membuka peluang usaha baru bagi siapa saja. Pemanfaatan itu masih menemui jalan terjal karena kurangnya kemauan masyarakat dalam memanfaatkan sampah organik menjadi kompos. Sampah organik bisa berasal dari sampah pasar yang membuka peluang usaha. Sejak tren makanan organik merebak, banyak dari pembuat dan penjual pupuk organik mengaku kewalahan karena meningkatnya permintaan pupuk. Ini tentunya jadi peluang menarik bagi yang ingin mencoba bisnis pupuk kompos...

Tren hidup sehat dengan mengonsumsi makanan organik menjadi fenomena tersendiri dalam beberapa tahun belakangan ini. 

Karena itulah, mulai banyak petani yang mulai menggunakan konsep pertanian organik alias tidak menggunakan bahan kimia.
Sama halnya dengan manusia yang mengonsumsi bahan makanan organik dengan tujuan kesehatan, pupuk organik juga jadi asupan yang bagus bagi tanaman, juga lingkungan.
Selain bisa merangsang pertumbuhan tanaman, pupuk organik bisa memacu pertumbuhan dan perkembangan bakteri dan biota tanah. Lagipula, pupuk organik cenderung aman, karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Dengan permintaan pasar akan pupuk kompos ini sangatlah tinggi maka membuat para produsen menerapkan harga pupuk kompos ini dengan harga Rp. 10.000 / kgnya dan untuk pembelian pupuk kompos dengan jumlah banyak bisa diharga Rp. 5.000 minimal satu ton pembelian. Untuk Anda yang tertarik dalam menjalankan usaha pupuk kompos ini, maka berikut ini akan kami berikan langkah -- langkah dalam membuat pupuk kompos menggunakan peralatan seadanya karena digunakan dalam skala industry rumahan.

  1. Pertama -- tama ialah proses pengumpulan sampah organik.

Kumpulkan dahulu sampah organik yang terdapat disekitar Anda, seperti sampah daun -- daunan, sampah sisa buah dan sayuran. Untuk sampah dengan ukuran besar di potong -- potong dahulu menjadi ukuran yang lebih kecil. Ukuran sampah ini haruslah berukuran kecil supaya dapat masuk dalam kantong plastik.

  1. Memasukan sampah dalam kantong.

Setelah selesai dipotong dengan ukuran yang kecil -- kecil maka selanjutnya ialah memasukan sampah dalam kantong plastik sampai kurang lebih 10 cm dari dasar kantong. Lalu siramkan larutan promi sampai merata. Masukan lagi selapis sampah 10 cm serta siramkan lagi larutan prominya dan ulangi langkah itu sampai kantong plastik ini penuh.

  1. Proses inkubasi.

Inkubasi ini dilakukan dengan cara menutup rapat kantong plastik menggunakan tali plastik, biarkanlah kurang lebih 3 sampai dengan 6 minggu sampai kompos ini matang.

  1. Proses pemanenan kompos.

Apabila kompos ini telah matang maka dapat langsung digunakan, tetapi dalam menghasilkan hasil kompos yang berkualitas maka sebaiknya kompos yang telah matang perlu dikeringkan, dicacah serta diayak. Jadi pupuk yang dihasilkan ini nantinya tidak akan berbau serta layak untuk dijual.

Dalam membuat pupuk kompos ini sangat mudah dan praktis bukan, oleh karena itu manfaatkan sampah -- sampah yang ada di lingkungan sekitar sebaik mungkin dan buat menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk kesuburan tanaman.

Akan tetapi, terdapat tiga hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai bisnis pupuk kompos.

1. Luas Lahan yang Cukup  Meski membuat pupuk kompos mudah untuk dilakukan, tetapi kamu juga perlu lahan yang cukup untuk membuat pupuk. Luas lahan tersebut penting untuk nantinya mengembangkan bisnis pupuk kompos milikmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun