4. Resizing
Sampah plastik yang sudah di sortir dan dicuci, kemudian dipotong menjadi serpihan-serpihan kecil. Hal ini akan membantu memudahkan proses pembentukan dan menjadi kesempatan kembali untuk dibersihkan agar tidak tercampur dengan bahan non-plastik.
5. Pemilahan Plastik
Setelah proses resizing, langkah selanjutnya yaitu pemilahan plastik. Pada saat pemilihan, serpihan-serpihan plastik diuji untuk menentukan kualitasnya.
Kualitas pertama yang diuji yaitu kepadatan serpihan plastik. Pengujian seperti ini dilakukan dengan memasukkan serpihan-serpihan plastik ke dalam wadah besar berisi air. Partikel yang kurang padat akan mengapung, sementara partikel yang lebih padat akan tenggelam.
Pengujian selanjutnya yaitu air classification (penggolong udara), yaitu proses untuk mengukur seberapa besar atau kecil sebuah partikel dengan memasukkan material ke dalam ruang berisikan udara untuk disortir.
Pengujian ini dilakukan dengan menjatuhkan partikel plastik ke dalam ruang yang berisi udara. Partikel yang lebih kecil akan terbang ke atas, sedangkan partikel yang lebih besar akan terbang rendah ke bawah.
6. Penggabungan
Langkah terakhir dalam proses daur ulang sampah plastik yaitu penggabungan, dimana serpihan-serpihan plastik dihancurkan dan dilebur menjadi pelet plastik. Kemudian, pelet plastik tersebut diangkut ke perusahaan manufaktur plastik dan siap digunakan kembali untuk memproduksi produk bermanfaat lainnya.
Memilah limbah plastik adalah salah satu bentuk dukungan terhadap proses reuse dan recycle. Pengelolaan limbah plastik  merupakan salah satu dari sekian banyak cara pengolahan limbah plastik di TPA maupun dampak pencemarannya. Pendekatan yang dapat diterapkan untuk mengelola limbah yaitu
- Reduce: Mengurangi semua bentuk perilaku maupun aktivitas yang dapat menghasilkan limbah plastik.
- Reuse: Memanfaatan kembali limbah-limbah plastik ke fungsi awalnya.
- Recycle: Mengelola kembali limbah plastik menjadi barang yang bermanfaat ataupun bernilai ekonomis.
Dengan menerapkan konsep 3R maka kita turut berkontribusi dalam mengurangi kuantitas limbah plastik yang berakhir di TPA, mengurangi permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia, mewujudkan sirkular ekonomi, mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, Â dan yang terpenting menjaga keseimbangan ekosistem di lingkungan.Tak hanya sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan sekitar kita, Sampah lain pun juga dapat mencemari lingkungan.Kesadaran untuk menghindari penggunaan plastik secara berlebihan menjadi salah satu solusinya. di mulai dengan memperhatikan penggunaan plastik diri sendiri.