Biji plastik merupakan bahan dasar untuk memproduksi berbagai macam barang, seperti botol, kantong plastik, dan banyak lagi. Dalam proses pembuatan biji plastik, bahan baku utama yang digunakan adalah minyak bumi. Bahan baku ini akan melalui beberapa tahap proses untuk menjadi biji plastik yang siap diolah menjadi barang-barang yang kita gunakan setiap hari.
Tahap-tahap Proses Pembuatan Biji Plastik
- Penyulingan Minyak Bumi Minyak bumi yang baru diambil dari sumur akan melalui proses penyulingan untuk memisahkan berbagai jenis komponen minyak bumi seperti gas, solar, dan residu.
- Polimerisasi Komponen-komponen minyak bumi yang sudah dipisahkan kemudian akan diolah melalui proses polimerisasi. Proses ini memperkuat ikatan antar molekul bahan baku sehingga membentuk molekul-molekul yang lebih besar dan kuat, yaitu polimer.
- Pengkristalan Setelah melalui proses polimerisasi, polimer yang dihasilkan akan dikristalkan untuk membentuk biji plastik. Proses ini melibatkan pembekuan polimer pada suhu tertentu sehingga membentuk biji plastik yang kasar.
Penggilingan Biji plastik yang sudah terbentuk akan dicampur dengan bahan tambahan seperti warna, stabilizer, dan bahan lainnya. Kemudian biji plastik akan dicampur dan digiling hingga menjadi biji plastik yang halus dan siap untuk diolah menjadi produk akhir.
Berikut ini beberapa jenis biji plastik yang biasanya dianggap menguntungkan:
Polystyrene (PS):
PS digunakan dalam wadah makanan, wadah bungkus, dan produk elektronik. Permintaan biji plastik PS bisa fluktuatif, tergantung pada tren pasar dan permintaan industri tertentu. Namun, dengan manajemen biaya yang baik, bisnis biji plastik PS dapat menghasilkan keuntungan yang baik.
Polyethylene (PE) Low-Density:
PE Low-Density adalah biji plastik yang digunakan dalam kantong plastik, kemasan fleksibel, dan produk lainnya. Permintaan PE Low-Density cukup tinggi, terutama dalam industri kemasan. Keuntungan dapat bervariasi tergantung pada harga pasar dan volume penjualan.
Biji plastik Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS):
ABS adalah bahan dasar yang umum digunakan dalam proses pembuatan produk plastik. ABS adalah jenis plastik yang kuat, tahan terhadap benturan, dan memiliki sifat mekanik yang baik, membuatnya populer dalam berbagai aplikasi.
Polyethylene Terephthalate (PET):
Biji plastik PET umumnya digunakan dalam botol minuman, wadah makanan, dan serat tekstil. Permintaan biji plastik PET terus meningkat karena aplikasinya yang luas dan sifatnya yang dapat didaur ulang. PET biasanya memiliki harga yang stabil dan keuntungan yang baik.
High-Density Polyethylene (HDPE):
HDPE adalah biji plastik yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk botol deterjen, pipa, dan wadah tahan bahan kimia. HDPE memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik serta dapat didaur ulang. Permintaan HDPE cukup stabil, dan harga yang menguntungkan.
Polypropylene (PP):
PP adalah biji plastik yang digunakan dalam wadah makanan, kemasan, peralatan rumah tangga, dan produk otomotif. PP memiliki kekuatan tinggi, tahan panas, dan dapat didaur ulang. Permintaan biji plastik PP relatif stabil, dan keuntungan yang diperoleh dapat baik.
Polyvinyl Chloride (PVC):
PVC digunakan dalam pipa, kabel, profil jendela, dan produk konstruksi lainnya. Permintaan PVC cukup tinggi, terutama di sektor konstruksi. Keuntungan yang diperoleh dari biji plastik PVC dapat bervariasi, tergantung pada harga pasar dan persaingan bisnis.
Terdapat dua jenis bahan biji plastik, yakni biji plastik original dan biji plastik daur ulang. Perbedaan dari keduanya adalah terletak pada bahan dasar pembuatannya.
Biji plastik original adalah biji plastik yang berasal dari minyak bumi. Berbeda dengan biji plastik daur ulang yang dibuat dari limbah plastik. Bila dibandingkan dari segi kualitasnya, biji plastik original lebih tinggi dibanding biji plastik daur ulang karena menggunakan bahan baku baru.
Akan tetapi, biji plastik original memerlukan bahan baku sumber daya alam yang sangat banyak, dimana berpengaruh terhadap lingkungan. Lain halnya dengan biji plastik daur ulang yang lebih ramah lingkungan dan mampu meminimalisir limbah plastik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H