Mohon tunggu...
Aris Sengaji T
Aris Sengaji T Mohon Tunggu... Supir - Pernah sebagai seorang HR; Dan saat ini menikmati waktu sebagai seorang Instruktur dan Surveyor

Seorang Warga Masyarakat, Penikmat jalan-jalan, Tinggal di Kota Kupang, NTT

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona "City of Coral" di Tanah Nusa Tenggara Timur

23 Juni 2017   19:12 Diperbarui: 23 Juni 2017   19:21 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau Kota sekiranya gak keliru dibahasakan Inggris adalah "City" dan Karang dibahasakan Inggris adalah "Coral" karna Kota Kupang adalah juga dikenal dengan "Kota Karang", karna Kota ini, jika di bor atau digali, pembaca akan menemukan batuan karang yang muncul, bukan tanah.

Kenapa harus "City of Corals"? agar memudahkan wisatawan asing untuk mencari, dan memberikan tanda tanya kepada wisatawan akan keberadaannya, juga akses menuju kesana.

Disamping adalah juga Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang, adalah juga wajah utama (baca: hub) dari Provinsi NTT, sebelum ke Kota Larantuka (yang dikenal dengan "Prosesi Semana Santa") harus melalui Kota Kupang. Sebelum ke Kota Atambua (yang punya objek wisata "Fulan Fehan" dan juga "Mota'ain" sebagai Desa Perbatasan Negara Indonesia dan Negara Timor Leste) harus melewati/transit di Kota Kupang.

Kota Kupang adalah kota yang multi etnis, dari beragam suku seperti Timor, Rote, Sabu, Flores, Alor, Lembata, Tionghoa dan sebagian kecil suku pendatang dari Ambon, dan beberapa suku bangsa lainnya seperti Bugis, Jawa dan Bali, yang berkumpu menjadi satu di "City of Corals" ini. Namun terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Kupang tetap akan menyebut diri mereka sebagai "beta orang Kupang" ketika ditanya oleh pendatang (https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kupang).

Buat yang belum pernah kembali ke Kota Kupang lagi setelah ditinggalkan puluhan tahun, Kota ini sedang membangun, untuk menjadi sama dengan Ibu Kota Provinsi lainnya, sekalipung mungkin tidak bisa menyaingi Makasar atau Bali, tapi perlahan namun pasti geliat perubahan sangat terasa.

Kota dipercantik agar tentunya wisatawan yang datang, dapat betah tinggal lama, akomodasi hotel, dan juga transport mulai ditata, agar wisatawan kerasan untuk tinggal di "Kota Karang"

Mau menikmati Sunset, jika anda berada di Kota Kupang, silahkan datang ke "Pantai Tedys" untuk menikmati Sunset ditemani dengan "Pisang Gepe" atau Jagung Bakar, dan segelas Kopi Susu, disamping itu, ada beberapa pantai lagi yang menawarkan hal yang sama, Sunset untuk dinikmati.

Beberapa foto yang yang mewakili sebuah perubahan di Kota Kupang ("City of Corals")

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun