Aku langsung sholat isya', terus membuat minum susu putih, krimer ding, aku bawa ke kamar dan camilan biskuit.Â
Aku tadarus dulu tiga surah andalan ku, Yasin, Waqi'ah, Mulk dan Asma'ul Khusna.Â
Alhamdulillah usai tadarus, sambil makan cemilan, sambil minum barulah buka kompasiana latihan menulis.Â
Cerita paginya, aku sambung besok dah, ini sore ini saja, sudah ngantuk.Â
Siapa yang tau batas ajal seseorang, hanya Alloh SWT.Â
Malaikat pencabut nyawa sekalipun tahu batas usia dan kematian hanya pas sewaktu Alloh SWT menyuruh untuk menjemput ruh dari raganya.Â
Tidak muda tidak tua, dimanapun dan kapan pun, dalam kondisi bagaimanapun.
Terus persiapkan diri saja, entah kapan giliran ku.Â
Secerdas-cerdasnya manusia adalah dia yang banyak mengingat kematian.Â
Besok aku edit, revisi lagi, rehat dulu, mata tak kuat buat melek.Â
Jempol masih pingin ngetik melulu, tapi apalah daya mata tak mau diajak melek.Â