Main dengan yang seumuran, yang seumuran ku sudah sibuk menafkahi anak istri, lol.Â
Aku senang memang, nongkrong-nongkrong, tapi ya tanpa sibuk dengan hape.
Jadi nongkrongnya berkualitas, full ngobrol, full diskusi.
Rasanya lebih mewah saja ketika nongkrong dipinggir jalan tapi penuh dengan diskusi.Â
Daripada tongkrongannya berkelas tapi pas nongkrong pada sibuk dengan hape masing-masing.Â
Tapi masih mending, tongkrongannya berkelas.Â
Lah disini, ndeso, kampung, tongkrongannya receh, orangnya pada sibuk dengan hape sendiri.Â
Jadi sudah tempatnya tidak mewah, obrolannya tidak mewah pula, kan tidak untung dua-duanya.Â
Mending nyore, nongkrong sendiri diteras belakang rumah, bermesraan dengan kompasiana, malah waktu ku jadi lebih berkualitas.Â
Fenomena kehidupan sosial dikampung itu lucu.Â
Faktor pengaruhnya ya SDM yang rendah literasi.