Ada yang duduk ngemper diteras kecamatan, karena kursi yang disediakan petugas cuma ada empat kursi.Â
Tentunya banyak yang berdiri sampai kaki keju, pegel.Â
Termasuk aku, tapi aku terus kesamping mobil, kepala ku aku sandarkan ke mobil samsat sambil berasa ngantuk.Â
Sampai dengan jam sepuluh lebih sepuluh menitan baru aku dipanggil oleh petugas.Â
Kaki sudah pegel, mau duduk ngemper kok jauh, khawatir pas dipanggil terus aku tidak dengar.Â
Bergegas aku maju dan petugas minta hape ku.Â
"mas ndelok hapene" kata petugas.Â
"o, iyo pak seg iki" sambil tak buka pdf bukti pembayarannya.Â
Hape aku serahkan ke petugas, dan mulai dicheck tanggal pembayaran dan nama STNK.Â
Kemudian si petugas mulai membuka Mozilla, otak-atik komputer jadulnya.Â
Beberapa kali membuka layanannya onlinenya, masukkan barcode yang tertera di bukti pembayaran ku.Â