Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Seekor Kerbau Tukar Sepetak Tanah (Transaksi Barter Jaman Simbah Ku)

26 Juli 2023   21:41 Diperbarui: 27 Juli 2023   12:49 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamualaikum Semesta Raya, semnagat sore. Rabu 26 Juli 2023 pukul 16:55 WIB baru buka hape, pacaran sama kompasiana, yang aku kencani tiap sore sembari menunggu maghrib. 

Beberapa menit lalu aku baru pulang dari menghadiri undangan tahlil tetangga jauh, biasa dapat besek. 

Tapi ya jaman sekarang beseknya modern besek plastic, pun isinya sudah tidak seperti jaman dulu menu yang sederhana tapi sehat tanpa pengawet. 

Sekarang isinya modern juga, ada kopi sampah (sachets), ada sebatang rokok, ada sterefoam, semuanya sampah plastik. Bukan lagi makanan sehat yang tersaji. 

Jadi rindu jaman dulu, besek masih beneran besek bambu, menggunakan nyaman bambu, dengan lemek/bungkus dalam makanannya menggunakan daun pisang atau daun jati. 

Sebuah kearifan lokal yang luntur tergerus modernitas jaman. Hilang sudah budaya dan tradisi yang arif, khususnya Jawa. 

Tapi bagaimana lagi, hal yang demikian tidak bisa dihindari bersamaan dengan majunya peradaban.

Fatalnya juga jika menjadi ajang pamer, mewah-mewahan menu yang tersaji didalam besek. 

Ada yang porsi nasinya dengan lauk daging sapi, biasanya kalangan orang berduit, yang berduit dikampung ini mayoritas yang istrinya TKI. 

Kalaupun kaya tapi tidak TKI ya paling pejabat desa atau guru PNS. hal yang demikian sudah menjadi sebuah gengsi tersendiri dikalangan masyarakat. 

Ya demikian kampung halaman ku yang isinya manusia-manusia unik, lucu dan menggemaskan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun