Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Idul Adha Yang Istimewa

29 Juni 2023   19:57 Diperbarui: 29 Juni 2023   20:34 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Woy woy woy, alhamdulillah Umur sampai juga di lebaran qurban. Barokalloh. Petang ini Kamis 29 Juni 2023 pukul 18:38 WIB baru saja buka kompasiana dan tentunya mau latihan menulis. Nulis opo? Daily activity, Hahaha.

Tadi seharian bisa malas-malasan, nikmat sekali rasanya. Kemarin malam aku tidur jam sepuluhan, bangun jam tigaan langsung mandi kemudian sholat sunah, memanfaatkan sepertiga malam untuk memeluk Alloh SWT. Ramai malam takbir sampai dengan subuh. Aku jamaah subuh di mushola, ikut imam dzikir sampai dengan pukul 05:05 WIB, pulang kerumah Simbok, lanjut tadarus baca surah Yasin, surah Waqi'ah, surah Mulk dan Asma'ul Khusna. Mantra ini rutin aku baca setiap ba'da subuh dan ba'da maghrib, lumayan buat perisai untuk melindungi diri dari seytan alaika laknatulloh. 

Usai ritual tadarus, aku bergegas mengeluarkan motor untuk menjemput Simbah ku. Aku lewat pawon alias Dapur, Simbok memanggil ku, menyuruhku untuk membawa kue bolu kukus untuk dikasihkan ke simbah. Aku ambil plastik dan kue pun aku bungkus dan aku bawa, kutarus dicantelan motor dan motor ku keluarkan dari kandangnya, starter engkol, mesin sudah cukup panas dan langsung gasken, jalan kerumah simbah. 

Sampai di depan rumah Simbah, ku putar motor, dan ketemu pak ustad Ahmad Tholibin saling senyum tok karena jarak kami agak jauhan. Aku mati kan motor, ambil kue bolu kukusnya ku bawa masuk kerumah. Didalam sudah ada paklik Khodirin duduk dibangku, ku jabat tangannya sembari meletakkan kue dimeja, kemudian aku masuk ke kamar simbah yang lagi memakai peci putihnya, ku cium tangan beliau dan ku tunggu sejenak di kursi sembari basa-basi dengan paklik Khodirin, tak lama paklik pergi ke kakus dan simbah keluar dari kamar, beliau duduk dikursi depan ku, terus aku tawarkan "mau berangkat sekarang atau nanti mbah, masih jam enam kurang seper empat", "ayo saiki wae" tegas Simbah sambil beranak dari duduknya.

Kami jalan keluar rumah, kubukakan pintu depan, motor sudah siap dan Simbah segera bonceng. Kami berangkat, pak Ustad Ahmad Tholibin masih berdiri didepan rumahnya dengan baju putih dan surban hijaunya, basa-basi ku ajak dia sambil aku jalan. Dijalan ketemu mbah Salis dengan anaknya jalan menuju masjid, ku sapa beliau "ngapuntene mbah Salis, amit tak mlampah rien" sambil guyon ketawa. Hahaha.

Sampai di masjid, simbah turun dari motor, motor aku parkir dan kami masuk, masih sepi, beberapa orang saja didalam masjid. Aku bergegas ke barisan terdepan. Duduk sembari takbiran sampai dengan pukul 06:10 menit sholat aidil adha dilaksanakan. Alhamdulillah dengan penuh khidmat. Usai sholat khutbah membahas asal muasal qurban dari Nabi Ibrahim AS. Khutbah pertama dan kedua selesai. Tradisi dikampung ku usai khutbah tidak langsung pulang, melainkan berjabat tangan, membentuk barisan lingkaran besar berjabat tangan sembari jalan pulang. Alhamdulillah 90% warga kampung turut berjabat tangan, tradisi ini dilakukan juga di hari raya aidil fitri.

Usai saling berjabat tangan, aku dan Simbah keluar masjid dan bergegas pulang, ku bonceng beliau, sampai diteras rumah Simbah turun, aku langsung pamit pulang ke rumah Simbok. Jalan pulang ketemu mbah Sadi yang juga jalan pulang. Sesampai dirumah Simbok ku, aku ke kakus pipis dan wudhu, terus ganti baju, simbok menyiapkan ketuoat dan lodeh opor untuk aku bawa ke mushola selamatan bersama sekampung (hanya kaum pria) tradisi ini juga dilakukan setiap hari raya aidil adha dan aidil fitri, selamatan ketupat di mushola juga dilaksanakan di hari ketujuh lebaran (besaran dan syawalan). Selamatan makan bersama, usai selamatan pulang membawa rantang kotor masing-masing. Sampai dirumah, aku cuci tangan, kumur-kumur dan karena belum batal wudhu, langsung aku sholat dzuha. Usai sholat sembari nonton tipi malah ketiduran. Bangun sudah jam sepuluh lebih, terbangun karena laper haha, makan ketupat terus pipis, wudhu lanjut ritual baca buku, sampai dzuhur, rehat untuk sholat kemudian lanjut baca buku lagi sambil nonton TVRI Klik Indonesia Siang, dipandu mbak Natasya Paruntu dan mbak Intan Destia dengan baju khas lebaran, hijab dan gamis yang sangat anggun. Nonton berita sampai jam satu sambil menyelesaikan baca buku. Siang tidak bisa tidur karena minum kopi single origin, kopi lokal kampung ku, niatnya memang buat doping biar tidak ngantuk pas baca buku, eh malah kebablasan buat tidur siang gak bisa merem. Siang gabut tidak ngapa-ngapain, mau latihan nulis juga masih malas, walhasil tiduran sambil dengerin radio, kali aja sambil tiduran bisa merem, sampai kumandang adzan ashar tidak juga merem.

Dengar adzan, aku bergegas bangun, kekakus pipis, terus wudhu, sholat ashar terus gabut lagi, nonton tipi sampai maghrib, sholat maghrib terus nonton lagi TVRI Klik Indonesia Petang dipandu mas Oki Satrial dengan baju koko motif lurik Jawa warna cokelat keemasan berpadu hijau kekuningan nampak ganteng dan pemandu berita satunya ada mbak Nirma Ramadhania dengan baju gamis dan kerudung dengan warna dusty pink yang cantik nan elegant. Ya, isi berita dominan qurban semua, lagi musimnya. Terus sembari aku latihan menulis ini dah. Hahaha. Masih lanjut sambil latihan menulis sambil nonton TVRI ini tayangannya Indonesia Bicara dipandu mas Ardianto Wijaya dengan kemeja cokelat emas yang nampak gagah perkasa. Membahas Penyelesaian non-yidisial Pelanggaran Ham Berat dengan nara sumber Ibu Anis Hidayah Komisioner Komnas Ham dan pak Suparman Marzuki sekertaris tim pelaksana PP Ham. ENDONESA, seru, hahaha.

Selamat Hari Raya Aidil Adha untuk seluruh ummat muslim diseantero dunia, alhamdulillah. Barokalloh. Indonesia mendunia. Barokalloh. 

Sudah dulu ah, aku akhiri latihan menulis petang ini, sudah pukul 19:57 WIB, sholat isya', makan malam terus rehat biar bahagia, hahaha. Matur sembah nuwun. Nitip sehat, semangat dan jangan lupa selalu bahagia. Barokalloh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun