Hahaha, selamat malam dan semangat malam juga, mau bilang semangat pagi kok rasa ku munafik, hahaha sedikit ngantuk juga soalnya. Senin 26 Juni 2023 pukul 19:50 WIB latihan menulis lagi. Pokokmen latihan nulis terosss. Hahaha.Â
Setelah aku muter-muter mencoba melakukan bisnis ini, bisnis itu, ininya di ituin, itunya diiniin sampai stress tak kunjung ada hasil alias gagal total melulu, kegagalan yang menghabiskan banyak energi dan materi, tidak murah aku membayar sebuah kegagalan. Meskipun nominalnya terlihat kecil tapi sangat besar bagi ku. Ibarat anda mampu mencari satu juta dalam satu jam kondisi sekarang mungkin aku butuh sebulan lebih untuk bisa mendapatkan nominal sebesar itu. Faktor material yang lagi terasa sangat ini yang justru turut mendorong ku untuk menulis. Mau membuat usaha bentuk bisnis apa lagi? modal ku sudah habis-habisan.
Kondisi ini membakar gelora semnagat ku untuk latihan menulis. Aku berpikir menulis adalah hal yang paling murah dan mudah untuk aku lakukan. Aset-aset ku yang tak seberapa sudah habis kujual untuk membayar seluruh kegagalan ku, itu pun kalau benar-benar dihitung sebenarnya minus, tabungan juga raib. Hahaha.
Tapi entah rasa ku masih senang saja, aku tidak merasa rugi dan kecewa, justru sebuah keuntungan bagi ku. Akan sangat mungkin aku tidak melakukan latihan menulis ketika Alloh SWT menetapkan aku sukses di satu titik, tapi Alloh SWT berkehendak lain atas diri ku, aku harus melewati berbagai kegagalan serasa proses penempaan diri, tanpa sadar aku diharuskan belajar atas kegagalan itu dan itu tidak gratis. Padahal belajar dengan diri sendiri tapi bayar. Alloh SWT ini maha asyik, hihihi. Jadi semakin rindu.
Sampai pada titik dimana banyaknya penolakan-penolakan bahkan dikampung sendiri aku banyak mendapatkan penolakan-penolakan, tidak usah jauh-jauh ke lingkungan kampung, lingkup keluarga saja selalu ditolak, atas gagasan, ide, kritik dan saran yang mencoba aku utarakan, dititik itu aku merasa tidak memiliki support system yang kuat, melainkan support system oleh diri sendiri untuk diri sendiri. Aku yakin selagi tujuanku untuk kemaslahatan sosial, insyaAlloh Alloh SWT selalu mensupport dari berbagai arah yang tidak aku ketahui.Â
Kegagalan terdekat paling membekas yakni @amerta.raya mengusung demontrasi seni musik lokal kampung dengan tema Melody Pinggir Kali, yang mana ini mendapat banyak penolakan oleh warga yang basisnya religius saklek, pun dari beberapa perangkat desa. Tapi satu sisi kegagalan ini justru berhasil dikalangan anak muda, yang aku gandeng karangtaruna, aku berfikir pemuda 10 tahun kedepan yang akan banyak mengganti jabatan dipemerintahan, oleh karenanya aku harus dogma mereka dengan konsep yang lebih dinamis dan kaya akan literasi sehingga tidak saklek, kolot dan kaku.
Aku masuk keranah berbagai generasi, dari yang seumuran, yang lebih tua, yang tua hingga bocil yang lahir kemarin, semua harus aku rangkul, aku harus mampu masuk kedalam dunia mereka. Strategi ku membuat wadah gubuk bambu ku, menyediakan kopi dengan inovasi teknologi kekinian, dan menyediakan buku bacaan. Untuk menjala minat mereka. Pokoknya bermain sambil belajar, belajar sambil bermain, sambil renang disungai, sambil main egrang, sambil, catur dll, permainan tradisional, tujuan ku juga untuk mengurangi ketergantungan mereka akan penggunaan hape. Tapi semua ini hanya berjalan setahun, berhenti seusai acara puncak yakni event Melody Pinggir Kali.Â
Setelah acara itu banyak konflik yang aku dapati. Yang paling berat ya tidak mendapat dukungan dari orang-orang terdekat yakni keluarga, kala itu, terus pandemi covid-19 varian delta yang ganas aku pun memutuskan untuk sejenak dirumah Simbok, sembari menjelaskan ke orangtua akan maksudnya dan tujuan ku. Aku memang jarang dirumah Simbok, aku lebih nyaman singgah di gubuk bambu.
Planning, mapping, target dan tujuan ku sangat jelas. Semua ku terangkan ke orangtua, tapi ya maklum orangtua termasuk orang yang rendah literasi jadi njelimet menjelaskannya dan sangat perlahan, pelan-pelan. Tapi alhamdulillah berjalannya waktu mulai orangtua mengerti dan sekarang sudah mulai memahami. Barokalloh. Tak lain atas izin dan kuasa Alloh SWT. Dari keresahan ini lah aku mulai berlatih merekam semua itu dan menerjemahkan dalam bentuk rangkaian huruf-huruf, ini menjadi data tertulis yang bisa disimak siapa saja dan kapan saja, pun menjadi rujukan dan patokan kedepan.
Proses belajar ku, dengan berkreasi dengan experiment-experiment sehingga aku tidak bergantung pada siapapun. Tulisan ini bagian dari self reward ku atas diri ku. Ini bagian dari diri ku. Terima kasih ya Alloh ya robbi. Seluruh konflik, problematika, dinamika, gekolak, permasalahan dan persoalan apapun ini pastinya medewasakan dan menguatkan diri ku. Alhamdulillah, semua atas rahmat-Mu ya Alloh, semua adalah nikmat yang patut aku syukuri, alhamdulillah. Barokalloh.Â
Menulis Adalah Pilihan Terakhir Ku yang didorong dari banyaknya keresahan ku akan diri ku dengan kehidupan ku yang sangat kompleks mbondet seperti benang kusut. PR ku perlahan mengurainya, bisa saja aku potong dan hanya mengambil benang yang lurus. Tapi sabarlah Alloh SWT maha kuasa atas segalanya, bondetan benang kusut yang tak bisa aku usahakan untuk ku urai, biarkan Alloh SWT yang mengurai, apa yang sekiranya diluar kemampuan kita serahkan pada-Nya. InsyaAlloh semua terselesaikan dengan baik dan rapih. Barokalloh.Â