Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bertubi-tubi di Dera Kegagalan

23 Juni 2023   21:50 Diperbarui: 23 Juni 2023   21:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ya, selain urusan asmara, urusan bisnis juga terus didera kegagalan "ngurusi bisnis kelas teri aja gagal, bagaimana ngurusi bisnis kelas kakap, apa kelas paus sekalian",hahaha. Ya namanya juga proses hidup, nikmati saja kegagalan demi kegagalan yang sejatinya mendewasakan. Petang ini Jumat 23 Juni 2023 pukul 20:14 WIB aku mulai latihan menulis ini. Haha.

Sebelum aku gagal menjajakan keripik Simbok di Jogja kala itu, aku sempat bersama kawan namanya Irwan asal lampung kuliah di UNY, seusai resign kerja dari kedai 24 jam, kami kerja sama membuka burjo alias warmindo alias warung indomie didaerah Universitas Atmajaya. Pertama buka, selama seminggu aku tidak tidur, dan tidak ada yang beli kecuali kawan-kawan kami, setelah seminggu pelanggan pertama kami ibu yang punya ruko yang kami kontrak, kami beri nama burjo alias warmindo alias warung indomie dengan nama "Jogja Belum Tidur". Setelah pelanggan pertama ibu kontrakan, setelah itu warung mulai ramai, pelanggan banyak berdatangan, kami menambah tenaga, mengerjakan orang wonosobo, tak lama dia pindah kerja, terus ada lagi anak lampung namanya iyo nian, dia anak band, iyo main ke Jogja karena kawan bandnya kuliah di Jogja. Dia ikut kami sampai dengan warung gulung tikar, hahaha. Sekitar delapan bulan, kami gulung tikar karena kawan partner bisnis ku terlilit hutang, sehingga mengharuskan warung untuk dioper kontrak. Ini kegagalan kali pertama latihan bisnis di Jogja. Hahaha. 

Setelah itu aku jualan keripik Simbok, gagal juga. Setelah keripik Simbok aku joint dengan kawan anak tangerang kawan kampus, buka usaha jagung manis jasuke (jagung susu keju) kami buka didepan indomaret serang teras caf seturan. Disitu juga tidak lama sekitar enam bulanan, karena hasil dari jualan hanya mencukupi buat bayar petak pelajaran indomaret dan buat belanja hanya tersisa sangat sedikit, cukup tidak cukup harus dicukupin untuk makan sebulan. Dari jualan jagung ini aku menemukan kawan sesama ngelapak dia jualan makanan bento, sampai sekarang jadi sahabat, namanya Gigih Prayoga asli Jogja, kuliah pertambangan UPN, awal kenalnya kami waktu itu rambut aku gimbal dan aku selalu membawa alat songket untuk menyongket rambut gimbal ku, nah si Gigih awal mulai gimbal dan dia pinjam alat songket "mas pinjam songketnya, aku juga tak gimbal rambut ku" tutur dia, aku jawab "oh iya ini, silahkan dipakai" dan sekalian aku kasihkan saja, nah dari situlah awal kami akrab, selanjutnya sering begadang sehabis jualan kami nonglrong ngopi, ngobrol sana-sini. Alhamdulillah sampai sekarang menjadi seduluran. Sudah ku anggap saudara sendiri. Hahaha. Kangen sih aku, lama banget tidak bertemu dia. Hahaha, jualan jagung manis gagal lagi.

Aku terus peras otak, aku mulai menjajakan pakaian, flannel, jasa sablon kaus, itu semua gagal, hanya Berjalan hitungan minggu, dan aku kembali kerja ikut orang, kerja di sticker, disitu aku mulai sambil latihan desain grafis. Disini aku sembari menjual jasa desain via online. Aku pun sering mengikuti kompetisi desain grafis tapi banyak yang gagal, file kegagalan itu aku simpan di instagram @marzlogo aku niatkan sebagai catalog dari proses belajar ku. Jualan desain gagal. Hahaha. 

Keluar dari kerja di sticker aku membuka angkringan di Jalan Kaliurang dekat hotel Hyat, cukup lama berjalan, omset sudah mencukupi untuk kontrakan kami, makan kami dan untuk me ngembang kan angkringan, aku membuka angkringan bersama rekan ku namanya Nahdoh anak kampung ku, kami kerja sama membuka angkringan dengan nama angkringan "Hot Croot", ndilalah yang punya tanah meninggal terus kami diusir oleh anak angkatnya pemilik tanah. Ndilalah gagal lagi. Kemudian aku mulai freelance membuat kaus lukis dan totebag lukis, lumayan menjanjikan tapi secmented banget, aku penjualan via instagram @oblongindo tapi ya ga ada followernya. Hahaha. Gagal lagi. Seru pokokmen gagal itu ternyata asyik. Hihihi.

Terus aku banyak ternak akun Instagram gak ada followernya semua, @chefsisuka @senyumsemestaraya semua nihil, hahaha. Terus aku bikin akun instagram untuk menyimpan katalog kegabutan ku @sanggarsongo lumayan ada followernya. Hahaha. Aku bikin akun instagram lagi @apakabar_masadepan hanya jalan sebentar. Seusai lulus wisuda UIN Sunan Kalijaga, aku memenuhi permintaan orangtua untuk kerja. Bisa lulus wisuda ini adalah salah satu bentuk keberhasilannya ku, aku berani bilang ini berhasil karena skripsit ku murni tanpa joki, banyak kawan yang skripsinya beberapa BAB beli. Pun cover buku skripsi ku beda sendiri kala itu, desain sampul aku menggunakan foto siluet adik ku di taman sari dengan back ground sunset yang aesthetic, tak seperti buku skripsi yang lain hanya design balok warna kuning, katanya ada mata kuliah DKV (desain komunikasi visual) tapi desainnya tidak ada yang bagus. Aku sadar hal yang demikian tidak dinilai bahkan tidak dicermati oleh dosen, tapi itu bagian dari karya ku dan bagaimana aku menerapkan apa yang aku dapat dari mata kuliah DKV. Akhirnya buku skripsi ku masuk di perpus dengan bentuk desain sampul paling beda sendiri. Suatu kebanggaan tersendiri bagi ku. Tapi disisi bisnis aku selalu gagal.

Usai kerja di Jogja, terus ngelamar kerja lagi, menyebar lamaran kerja via online sangat banyak, banyak pula panggilan kerja yang masuk, aku pilah-pilah, sampai akhirnya aku memutuskan ambil yang paling dekat dengan kampung, agar Tiap minggu bisa pulang kampung, bisa memeluk Simbok ku, aku ambil di Pekalongan desain grafis di sebuah hotel bintang tiga di Pekalongan dan baru kerja beberpa bulan, enam bulanan kalau tidak salah, sampailah covid, setelah itu dirumah mulu, dengan kegabutan ku bikinlah sebuah gubuk dipinggir sungai untuk menampung pemuda kampung berkreasi, dokumentasinya aku simpan di instagram @amerta.raya dan @langgam.co.id tapi semua ini gagal lagi, terbentur covid varian delta semakin merebak, aku harus menutup gubuk selama setahunan, aku mulai bersihkan lagi, dan belakangan ini mulai jarang-jarang ada pemuda yang datang kadang nginap, ya diskusi, ngobrol sambil ngopi, tapi sekarang sudah banyak yang pergi merantau, jadi sering kali aku digubuk sendiri. Cita-cita ku besar terkait pengelola an potensi kampung ku, tapi banyaknya keterbatasan ku, sehingga hanya mampu sebisa ku. Sedang pemerintahan desa susah diajak kerjasama, mereka punya prioritas sendiri. Ya, independent, berjuang sendiri sambil menikmati proses yang istimewa ini. Alhamdulillah, Barokalloh. 

Demikianlah banyaknya kegagalan ku, dan masih banyak yang belum aku tuliskan dari seluruh kegagalan ku yang alhamdulillah kegagalan ini adalah kenikmatan dari Alloh SWT. Semua adalah karunia-Nya. Betapa asyik aku menikmati seperti naik roller coaster, hahaha. Aku sudah menikmati kala jatuhnya, yang aku nikmati bukan kala berdiri pada setiap tangganya sampai tangga puncak, tapi setiap jatuhnya dari setiap tangga, itu rasanya asyik, terkadang juga butuh untuk sengaja menjatuhkan diri terus terpental semakin tinggi, dan seterusnya seperti itu. Seperti saat naik tangga dan dibawahnya beberapa tumpuk kasur springbed yang empuk dan kujatuhkan diri kebawah spontan terpental ke atas sampai ditangga berikutnya jatuh kan diri lagi terpental lagi semakin tinggi dan jatuh kan lagi, terpental lagi terus menikmati proses ini. Hahaha. Jadi ingat kata dosen filsafat kala semester satu difakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, namanya pak Andi, beliau mengatakan "jadi lah seperti bola, semakin kencang dibanting akan semakin tinggi patulan keatasnya". Semoga aku mampu menjadi seperti bola yang diucapkan beliau. Aku tidak akan putus asa dalam keterpurukan ku. Aku selalu bangkit dan mencari celah untuk terus mampu berdikari. Aku Merdeka!!!  Alhamdulillah dan aku sangat bahagia dengan seluruh proses ku. Tak murah membayar kegagalan, setiap kegagalan adalah menguatkan dan menangguhkan pribadi diri dan mental, pun menjadi lebih teliti menuju kesuksesan. Barokalloh. 

Tak terasa sudah pukul 21:49 WIB, latihan menulis aku sudahi dulu, waktunya istirahat. Hahaha. Nyalakan racun myamuk, matikan lampu, do'a terus tidur. Alhamdulillah. Matur sembah nuwun. Nitip sehat, semangat dan jangan lupa selalu bahagia. Barokalloh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun