Hihihi, sore ini sabtu 17 Juni 2023 pukul 16:14 WIB, melihat medali lama yang tergantung disampiran baju alias hanger, menarik ku untuk menuliskan kisahnya. Lumayan latihan nulis lagi, hahaha. Pokokmen latihan nulis terosss sampai bisa menulis.
Judulnya tengil sekali ya, hahaha, tapi demikian kenyataannya, hahaha. Satu medali finalis 20 besar dari sebuah acara di WTC Mangga Dua Jakarta, dimana puncak acaranya pada hari Minggu, 31 Januari 2010. Acara yang bergengsi kala itu, Teen Model Contest 2010. Hahaha. Ya, model, hihihi, banyak yang tidak percaya, kalau manusia dekil hitam legam mirip mahlika kedelai hitam, kepala botak plontos ini pernah masuk nominasi 20 besar dunia permodelan, hahaha.Â
Seru bukan, nah disitulah letak bahwa aku pernah ganteng. Karena kala itu aku belum hitam legam, kepala belum botak, muka belum brewokan. Masih bersih, mulus, terawat, hahaha. Sekitar 2009 aku keluar dari Pondok Pesantren Nurul Anwar Kendayaan Limpung Batang Jateng Indonesia. Mondok tidak sampai selesai. Waktu itu iseng-iseng lihat ada yang jual buku dipinggir jalan, di pasar Limpung. Aku lihat-lihat terus aku ambil tabloid Gaul, hahaha nah aku beli itu tabloid.
Halaman perhalaman aku baca, nah ada satu halaman itu ada info kontes model. Tak lama aku baca info syarat pendaftarannya, tanpa berfikir lama aku penuh persyaratan, aku masukkan a plop cokelat, semua lengkap termasuk foto diri full dan closeup, nah langsung aku kirim ke Jakarta. Karena aku ngirimnya gak niat, alias iseng-iseng berhadiah, aku tidak menunggu balasan, pikir ku yang penting aku kirim saja.
Cukup lama setelah aku kirim, aku baru mendapat balasan surat dari RR entertainment. Pikir ku ini surat apa? Setelah aku buka, ku baca ternyata balasan dari kontes yang aku ikuti, hahaha. Aku masuk nominasi 150 besar, tidak lama lagi sekitar sepekan kemudian aku mendapat surat lagi, aku masuk 100 besar, sepekan kemudian masuk 50 besar. Aku mendapat undangan untuk pemotretan di sebuah studio di Salemba dekat kampus Universata Indonesia. Itu kali pertama aku ke Jakarta ditemani kakak sepupu ku namanya mas Taufiq Aziz.Â
Kakak ku menemani ku beberapa hari di Salemba. Kami berangkat dari kampung sore hari, sampai di Jakarta pagi, cari taksi ke Salemba sekitar jam 06:00 WIB. Kami langsung mencari hotel, tentu cari yang paling murah, maklum budget orang kampung, harga hotel melati aja sudah mahal buat aku. Tak lama menemukan hotel jauh didalam gang kecil, kami check in, karena masih sekitar jam 06:00 WIB, aku harus menunggu sampai jam 08:00 WIB, karena kalo check in jam 06:00 WIB aku harus check out jam 08:00 WIB atau menginap dihitung dua hari dan bayar dua hari.Â
Hahaha, ndesonya aku, kali pertama masuk dan menginap di hotel. Hahaha. Kami pun ijin kepada yang lagi jaga untuk sejenak istirahat duduk diloby hotel, dan diijinkan. Sambil ngantuk-ngantuk masnya yang jaga memanggil kami, ternyata jam sudah Menunjukkan pukul 08:00 WIB, KTP kami diminta oleh masnya dan dikasih pintu kamar di lantai dua. Tak lama kami diantara mas yang lain menuju kamar. Kami langsung rebahan, mandi dan rehat sejenak. Kemudian kami jalan keluar mencari alamat studio untuk memastikan, dan agar besok pagi bisa langsung ke TKP, studio ketemu, gedungya cukup besar, tinggi, letak ya tidak jauh-jauh amat dari hotel kami singgah, bisa kami tempuh dengan jalan kaki.Â
Dalam hati ku agak minder sebenernya, hahaha, orang kampung pergi ke kota kali pertama, pasti gumunan dan katrok lah, hahaha, tapi ya udah aku pede aja, cuek, apa adanya aku aja. Kami mampir beli makanan dan minum, selesai langsung kembali ke hotel, rehat, simpan tenaga untuk pemotretan besok pagi. Hahaha.
Sebelum aku berangkat, aku diskusikan dengan orangtua dan aku minta ijin ke orangtua. Simbok sangat mendukung sedang Bapak kurang setuju, semua terjadi mendadak, setelah berunding keluarga, aku masih sangat egois, aku tetep memaksa harus berangkat. Tak lama Simbok ngasih sangu, dan esoknya aku berangkat ditemani kakak sepupu ku.
Alangkah serumnya kala itu, besoknya pemotretan, aku ke studio sendirian, kakak ku nganter sampai warung makan kemarin, kami sarapan, selesai aku langsung ke studio dan kakaku entah jalan-jalan kemana. Sesi pemotretan sekaligus regristrasi, panitia penyelenggara sudah berjajar didepan kami, satu persatu peserta duduk bergantian didepan panitia, menyerahkan sejumlah uang, biaya regristrasi cukup lumayan kala itu sekitar 2,5 jutaan. Hanya untuk pemotretan yang mana fotonya diserahkan untuk dokument pihak panitia penyelenggara, RR Entertainment, Be One Talent School, dan Frame Ritz. aku tidak tau dimana hasil fotonya. Hahaha.Â
Habis sesi foto yang melelahkan, karena acaranya seharian, sesi foto dan pembekalan untuk acara selanjutnya. Aku Mendapat relasi baru dengan mengikuti acara ini. Mendapat kenalan baru, kawan baru. Tak lama acara usai dan segera aku pulang ke hotel, kakak ku sudah dihotel. Aku segera mandi dan kami ke warung makan. Besoknya peserta berkumpul lagi, untuk melihat list nama di papan pengumuman dan aku masuk 25 besar. 25 peserta ini yang kemudian mendapat pelatihan dance di Gelora Bung Karno. Dilatih oleh Indra Bekti dan beberapa artist lain, termasuk Mikha Tambayong dan Deby Romero.