Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kelas 6 Aku Ngompol di Dalam Kelas

15 Juni 2023   20:42 Diperbarui: 15 Juni 2023   20:50 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hahahaha, masa kecil ku yang wagu, wagu Indonesia Raya, hahaha. Kami 15 Juni 2023 pukul 19:45 ku mulai latihan menulis lagi. Tiba-tiba aku teringat pernah ngompol didalam kelas dan justru sewaktu kelas 6 MI setara SD.

Hahaha, geli juga mengingatnya. Sedikit part-part yang masih aku ingat dari memory itu, Kala itu pelajaran cukup melelahkan, dari pagi jam 07:30an sampai jam 10an siang baru istirahat. Aku duduk dibangku kedua dari belakang, aku lupa siapa saja yang ada disekitar ku, yang aku inget ada kawan perempuan di meja samping kanan ku. Kebetulan aku duduk sendiri, kawan-kawan lain kebanyakan duduk satu meja berdua. Dulu mejanya kayu dan ada lacinya, panjang meja dan kursi sekitar 120 cm. Biasa anak-anak mah suka corat-coret, jadi meja kursi pasti penuh tulisan dan gambar tidak jelas

Kelas 6 akhir, hampir lulusan, guru ku yang ngajar waktu itu pak Yazid kalau tidak salah. Mata pelajarannya lupa, tapi waktu itu tugasnya mencatat cukup banyak. Ditengah-tengah pelajaran ndilalah aku kebelet pipis, tapi waktunya nanggung, mencoba aku tahan, batin ku nanti pipis sekalian istirahat saja. Pun karena takut ijin kebelakang, agak galak sih guru-guru jaman dulu tidak kayak guru jaman sekarang yang friendly. Dulu mah salah dikit penghapus melayang, gurau dikit penggaris kayu melayang, bandel buku melayang, meja dilempar dll. Keren guru-guru jaman dulu, tempramen kayaknya. Kalau terjadi di jaman sekarang udah pasti pakai baju tahanan itu giri, hahaha. Betapa tidak, sukanya marah-marah gak jelas, sepertinya ada masalah keluarga yang mengganggu mentalnya, jadi pas ngajar murid-muridnya justru sebagai pelampiasan emosi dan kekesalannya. Hahaha. Aztaghfirulohal adzim. Tidak lah, guru-guru ku baik semua mereka hebat, menjadi bagian dari diri ku yang terbentuk sekarang. 

Nah sebentar lagi jam istirahat nih, tapi udah diujung hahaha, tinggal beberapa menit istirahat malah bablas tidak tertahan, akhirnya keluar lah. Duhhhhh ngobrok alias ngompol, dalam batin ku sambil menahan malu dan muka memerah, hahaha.

Ternyata kawan-kawan ku tidak ngeh dengan aku yang ngobrok. Semua keluar, aku sengaja keluar belakangan, ehhhhh kawan perempuan ku yang duduk di meja samping kanan ternyata dia melihat kalo aku ngobrok, hahaha nama kawan ku Evi, malu lah aku, tapi aku perhatikan dia diem cuma sedikit bisik-bisik dengan kawan sebangkunya, mereka pun menoleh melihat ku, semakin malu rasa ku. Tapi biarlah pikir ku, toh dikelas cuma tinggal mereka berdua, yang liat juga mereka berdua. Tidak ambil pusing, cuek aja, hahaha padahal dalam hati malu, aku langsung berdiri, keluar menuju sungai. Kebetulan sekolahan ku timur ya ada sungai cukup besar, dan kelas ku paling ujung, paling dekat sungai. Kesungai langsung aku cemplungin diri, hahaha, sungainya dangkal jadi aku duduk di air sekalian nyuci celana dan sepatu ku. 

Kondisi basah aku langsung masuk kelas lagi, kawan-kawan ku yang perempuan itu masih duduk disitu. Liat aku Datang mereka ketawa-ketawa lucu, hahaha, mereka moyo'i alias buli, ngomong "yeee wis gedi ngobrok" aku cuek, iyo pancen nyong ngobrok, weeekkkk. Hahaha. Tapi justru mereka menjadi kawan-kawan akrab dan sering mengerjakan tugas kelompok bersama, belajar bersama, bahkan sampai kejenjang MTs setara SMP. Dan kerennya mereka dengan Umur yang masih sebiji jagung itu, mereka tidak ngomong ke kawan-kawan lain, sehingga gak ada kawan lain yang buli aku, mereka kawan-kawan ku yang hebat, si Evi tadi ketemu aku di makam, tapi pangling dia dengan ku, udah tidak mengenali ku, dia semenjak lulus MTs merantau dan setelah menikah ikut dengan suaminya, ini dikampung karena mamaknya belum lama ini meninggal. Tadi aku lihat bersama anak dan saudaranya berziarah ke makam mamaknya. kawan-kawan masa kecil ku sudah jarang yang masih stay dikampung, kebanyakan merantau atau yang sudah menikah ikut dengan pasngannya. Tinggal aku ini, udah pengangguran, malas merantau, terus kapan nikah! Hahaha. 

InsyaAlloh, jika Alloh SWT sudah mempersiapkan jodoh untuk ku, dengan segala persiapan kami pasti dipertemukan dan dipersatukan. Aamiin Barokalloh. Bahhhh... Ndak terasa sudah jam setengah sembilan 20:37 WIB. Aku akhiri latihan menulis ini, terima kasih untuk diri ku atas segalanya, segala waktu ku yang istimewa. Nitip sehat, semangat dan jangan lupa bahagia. Barokalloh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun