Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Buka Puasaku Berkat Besek Tahlil Kampung

15 Juni 2023   17:44 Diperbarui: 15 Juni 2023   17:53 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Duarrr hahaha, pukul 16:45 WIB, baru mulai menulis, sore sekali.... 15 Juni 2023, sore ini aku baru saja pulang dari makam, ziarah kubur, kali ini menghadiri tahlil undangan tetangga, yang juga urutannya masih satu buyut dengan aku. Ba'da sholat ashar tepat aku berangkat, mampir ke rumah Pakde ku Slamet Zainuddin dan kami berangkat bersama. Ku panggil Pakde yang sedang ganti baju, beliau sembari menjawab sembari mengancing baju batiknya sambil jalan menuju teras, aku yang diterasnya dengan sarung putih lusuh dan baju kemeja dengan warna merah agak ping yang berjahit dengan benang warna putih yang kontras, jahitan didada kanan dan dada kiri dibawah saku, dan peci putih ku yang sudah menguning, hahaha, kami pun bergegas berangkat ke makam bersama. 

Melewati jalan tikus, nyelempit turut emperan umah tonggo. Sesampai di makam hampir semua orang telah berkumpul, aku langsung menuju kotak Yasin, mengambilnya dan langsung menuju kerumunan, mengambil jengkok alias tempat duduk kecil berlebel MKM, ku duduk di samping pakde ku. Tidak lama 3-4 orang kyai-kyai dan termasuk sohibul hajat datang, duduk didepan ku dan acara langsung di mulai. Tahlil dipimpin mbah Kyai Sadi, Yasin dipimpin pak Kyai Jamzuri dan do'a oleh mbah Kyai Tamyiz Abdullah. Masing-masing mendapat tugasnya sendiri dan acara dibuka oleh pak Kyai Jamzuri.

Acara tahlil selesai, kerumunan mulai bubar, semua berdiri jalan menuju rumah kerenda dan kotak Yasin untuk me naruh jengkok dan mushaf Yasin. Kami jalan beriringan menuju rumah sohibul hajat. Tradisi dikampung ku seusai tahlil ambil berkat alias besek makanan dirumah sohibul hajat untuk aku bawa pulang, demikian tradisi tahlil undangan. 

Sampai dirumah aku taruh berkatnya dan langsung keteras belakang pegang hape, sembari mendengarkan RRI Pro 1 semarang, sembari menunggu maghrib untuk berbuka puasa dan aku mengisi waktu ini dengan latihan menulis ini, hahaha. Buka Puasa Ku Berkat Besek Tahlil. Entahlah kini aku mulai menikmati latihan menulis ku, walau yang aku tulis bukan tulisan yang baik, bukan perkara yang besar, sekedar hal-hal sepele dan tidak bermutu dikehidupan sehari-hari ku.

Aku merasa bangga sendiri rasanya, dengan mampu menuangkan semua ini ke dalam bentuk tulisan, merekam apa yang aku lihat, apa yang aku dengar, apa yang aku rasakan dan apa yang aku lakukan dengan bentuk rangkaian huruf-huruf yang tak terbayang ternyata mampu kurangkai. Walau lengan sampai kesemutan sampai dengan jari kelingking karena jempol terus mengetik layar hape. Sedikit rempong karena hape tidak bisa lepas dari cascasan, berhubung baterainya sudah ngedrop. Ahhhh... Ini kendala teknis yang mudah aku atasi, gumam ku, ini bukan sebuah hambatan, alhamdulillah aku masih bisa mengetik, hape masih support untuk membuat karya tulis ku, ku bikin nyaman saja dengan kondisi hape yang seada ku ini. Hape ini akan menjadi bagian sejarah biografi ku. Hahaha, dengan bangganya aku, tersenyum sendiri sembari menatap langit yang mendung. 

Masya'alloh. Kita Harus sabar kata ustadz yang sedang ceramah sore di RRI Pro 1 Semarang. Topik yang relate dengan apa yang sedang aku hadapi, peliknya persoalan hidup tidak akan menjadi beban bagi orang-orang yang sabar, justru ketika mampu menikmati musibah pun akan bermakna rahmat yang patut kita syukuri. Semuanya bagi orang yang sabar entah itu ujian dan musibah, semua adalah nikmat dari Alloh SWT, bahkan kala sakit pun bersyukur, alhamdulillah masih merasakan sakit. Demikianlah betapa tenangnya hati orang-orang yang sabar. Semoga kita termasuk orang-orang yang sabar. Aamiin. 

Maghrib sudah, pukul 17:44 WIB, aku akhiri, latihan menulis ku ini, ku tinggal buka puasa. Salam sejahtera bagi kita semua. Nitip sehat, semangat dan jangan lupa bahagia. Rahayu rahayu rahayu. Barokalloh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun