"Api yang sulit di ditepi. Titik kobaran api semakin meluas, tidak hanya Kalbar dan kalteng api kini sampai ke Kutai barat dan Muara Bengkal Kutai Timur. Karhutla di Surga Pulau Anggrek, Kresik Luway Kutai Barat. Satu-satunya habitat alami Flora dilindungi Anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) Kawasan konservasi Cagar Alam yang merupakan pusat  diversitas anggrek di kawasan tropis . Anggrek Hitam, Flora langka Puspa Kalimantan timur terancam Punah." Oleh Fitriyani Sinaga
Karhutla Cagar Alam Kresik Luway
Terhitung sejak 16 september 2019 lalu, kobaran api mulai terlihat ke pemukiman warga Kutai Barat daerah Kampung Empas kecamatan Melak Kutai Barat. Kebakaran Hutan lahan (karhutla) melebar hingga ke wilayah lain seperti daerah Sekolah Darat bahkan sampai meluas ke kawasan Konservasi Cagar Alam sekitar kresik luwai.
Kendaraan pemadam tidak dapat memasuki  hutan tersebut sehingga sumber air harus di suplay dari luar kawasan baru ditransfer ke embung-embung yang disediakan di dekat lokasi kebakaran.
Masyarakat banyak terlibat dalam pemadaman dengan peralatan seadanya. Telah diturunkan 1 unit pemadam kebakaran dari Pemerintah kabupaten Kutai Barat, 2 Unit pemadam Portable KPHP Batu Ayau, 20 unit jetssotter dan 50personel gabungan Tim Terpadu.
Bantuan pemadaman Karhutlah berdatangan hingga 20 September 2019 antara lain dari mag Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD), Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Dinas Kehutanan Kaltim, Masyarakat Peduli Api (MPA) Kresik Luwai, kelompok Tani Kubar.
Kobaran api Karhutla yang ganas ini menghanguskan Kresik luway berlangsung baik malam dan siangnya. Hingga TNI dan Polri turun memadamkan walaupun personilnya terbatas.
Bahkan hingga kemarin 22 september, Api masih saja berkobar  dan sangat sulit dipadamkan. Oleh kerna itu menurut informasi dari BPBD Kutai barat berencanan akan meminta bantuan BOOmbing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mempercepat pemadaman karhutla di Cagar Alam Kresik Luway.
Terdapat 4 Â titik api di Cagar Alam Kresik Luway yaitu di titik pulau 1 , 2 , 3 dan 4 yaitu memang pulau Api yang biasanya selalu terbakar saat kemarau. Dan situ pula yang terdapat banyak menominasi anggrek hitam dan beberapa tumbuhan pakis yang rimbun.