Mohon tunggu...
FOREST SPACE
FOREST SPACE Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer |Forester |Ig.nagadragn |Fb.Dra gon |LinkedIn.Fitriyani sinaga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ruang Hutani, Sosial Budaya, Pendidikan dan Literasi lingkungan Hidup. https://ruanghutani.blogspot.com/?m=1

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karl Mannheim, am main Jerman sampai di Hutan Indonesia

7 Agustus 2019   22:19 Diperbarui: 2 Desember 2019   11:36 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naga dan Karlmainnheim - olahan gambar pribadi

"Akar dari segenap pertentangan yang menimbulkan krisis, terletak dalam ketegangan-ketegangan yang timbul disemua lini kehidupan. Setiap proses masih diatur oleh seleksi alam, membayangkan tujuan membina dan belajar bersama masyarakat desa sekitar hutan dan ketergantungan sumber daya alam" Suksesi generasi!

Oleh Fitriyani Sinaga

Karl Mannheim, Believe or Not. Mari berpengetahuan!

Universitas Frankfurt-am-Main Jerman menjadi petualangan awal akademis karl Mannheim sebagai seorang sosiolog. Pemikiran dan konsep sosilognya mulai dikenal dunia sejak Mannheim menjabat sebagai Guru besar.  Ada banyak Uimi niversitas yang telah dijajaki untuk berbagi pengetahuan.


"Believe or Not" kehidupannya hanya bertahan dari tahun 1893-1947. Believe or not juga, guru besar tersebut pernah menulis buku tentang "percaya akan sistem kepercayaan dan tidak, atau mengarahkan kita untuk menemukan landasan untuk proses mosi  tidak percaya serta merubah dengan pola pendekatan yang lebih baik.


Pemikiran tersebut tertuang dalam bukunya "Ideologi dan Utopia" yang menimbulkan Inkonsistensinya sebagai Guru Besar. Karya bukunya tersebut telah menggemparkan para filsuf dunia. Pada abdi terkhirnya untuk masyarakat, Guru besar ini bermigrasi dan menetap ke Inggris sebagai guru besar pada Universitas London.

Mannheim telah banyak menyumbangkan pemikirannya bagi perkembangan sosiologi. Salah satunya adalah mempelopori suatu cabang dari sosiologi yang dinamakan dengan sosiologi pengetahuan (Sociology of knowledge), yang khusus menelaah hubungan antara masyarakat dengan pengetahuan.

Disaat perubahan sosial menjadi sorotan penting para sosiolog semenjak timbulnya sosiologi modern. Para sosilog maupun intelektual modern seperti  penulis buku "pendidikan yang membebaskan" yaitu Paul Freire dan lainnya menaruh perhatian besar terhadapa proses-proses perubahaan sosial tersebut.

Masalah pokok yang menjadi pusat perhatian Mannhein yaitu pada perkembangan suatu tipe masyarakat tertentu. Lazimnya tipe masyarat berorientasi pada masyarakat di Eropa dan Amerika Utara.

Dengan ide pemikirannya, terciptalah konsep-konsep umum mengenai sistem sosial budaya maupun mekanisme perubahan yang tidak hanya dapat diterapkan pada masyarakat di Eropa dan Amerika utara namunnya juga pada masyarakat lainnya.

Setelah saya membaca beberapa karya bukunya, aliran/mazhabnya Mannheim termasuk dalam golongan aliran Marxisme. Dengan kepribadian sikap yang kerasnya, "be surviva" terbukti ketika mengkritisi pemikiran sosilogi terkemuka, Emille Durkheim tentang "Positivistis borjuis".

Dia juga salah satu sosiolog yang stressingnya pada proses perubahan sosial (Social Changes) dengan salah satu teroinya yang terkenal yaitu teori krisis.

Menurut Mannheim, akar dari segenap pertentangan yang menimbulkan krisis tersebut terletak dalam ketegangan-ketegangan yang timbul di semua lini kehidupan ( Pendidikan, Pembangunan pabrik-pabrik, ekonomi, sosial budaya maupun politik) karena asas persaingan bebas (Iaissez faire) berdampingan dengan asas asas baru dalam kehidupan  ekonomi. Ini berlaku pula bagi lini  kehidupan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun