UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) berperan penting di dalam industri perekonomian di Indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui sebuah faktor kunci dalam suatu kesuksesan UMKM yaitu dengan pengelolaan keuangan yang sudah terorganisir dan efisien. Akuntansi manajemen selalu mempunyai peran besar terhadap UMKM Rengginang Chandra Dewi Solo. Dengan menerapkan manajemen, dapat membantu perusahaan untuk mengelola biaya produksi, pengoptimalan pemakaian sumber daya, juga dapat merencanakan sebuah strategi mengatur harga dan penjualan yang lebih efektif. Contoh dari penerapan manajemen pada UMKM yaitu seperti membuat pembukuan penjualan yang rapi dan biaya yang jelas, agar lebih mudah untuk mengidentifikasi atau memperbaiki sebuah penjualan, produksi biaya, menghitung volume laba. Akuntansi manajemen juga dapat mencari apakah terdapat pemborosan anggaran biaya dalam berproduksi atau distribusi yang mengurangi sebuah profitabilitas perusahaan. Dengan adanya laporan keuangan yang lebih akurat, maka pengembangan jangka panjang usaha terhadap pengelolaan seperti ekspansi pasar dan inovasi suatu produk. Dengan adanya prinsip-prinsip akuntansi manajemen terhadap UMKM, maka Rengginang Chandra Dewi Solo dapat berkembang dengan lebih terukur dan berkelanjutan serta akan mampu bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi ini. Akuntansi manajemen akan menjadi kunci dalam menjalin pondasi keuangan suatu perusahaan untuk memperluas peluang bisnis yang bersaing ini untuk melanjutkan daya saing usaha pada bidang kuliner.
Tokoh dalam objek ini adalah bapak Yudha Anugerah, selaku pemilik dari UMKM Rengginang Chandra Dewi Solo yang mempunyai pemahaman menyeluruh mengenai seluk beluk perusahaan dan yang memiliki kepentingan yang paling besar terhadap keberlangsungan bisnis. Perusahaan ini tidak hanya berfokus pada aspek produksi tetapi juga hadir dalam menyadari pentingnya pengelolaan keuangan. Rengginang Chandra Dewi Solo ini berkembang pesat yang memproduksi rengginang yaitu makanan atau camilan khas Indonesia yang memiliki pasar cukup luas. Rengginang Chandra Dewi Solo mempunyai banyak reseller atau retail di seluruh Indonesia. Contohnya yaitu pusat oleh-oleh yang menyebar di seluruh Indonesia. Pemilik mengatakan usaha ini sudah berdiri sejak tahun 2007 dan bertahan hingga kini. Bisnis ini dibangun oleh bapak Yudha Anugerah bersama istrinya. Lokasi pusat produksi rengginang ini adalah di Jl. Arjuna II No. B27, Mojosongo, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Pada era globalisasi ini, banyak sekali perusahaan yang belum menerapkan perhitungan analisis BVL (biaya volume laba) yang ada pada perusahaannya. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh Rengginang Chandra Dewi Solo adalah pencatatan keuangan yang tidak beraturan. Jadi UMKM Rengginang Chandra Dewi Solo ini dapat menggunakan analisis BVL (biaya volume laba) yang mempunyai manfaaat besar dalam proses perencanaan dan proses pengambilan keputusan dalam merancang sebuah strategi untuk mencapai laba target. Dengan adanya analisis ini perusahaan dapat memahami hubungan antara jumlah penjualan, biaya produksi, biaya volume laba serta biaya-biaya lain yang dikeluarkan. Melalui analisis BVL perusahaan akan mengetahui sebuah dampak mengenai perubahan volume penjualan terhadap biaya, laba dan juga pendapatan, biaya variabel per unit dalam proses produksi dan titik impas dalam unit produksi Rengginang Chandra Dewi Solo.
Rengginang merupakan camilan yang menjadi pusat perhatian pasar lokal sejak didirikan di Indonesia. Salah satunya UMKM Rwngginang Chandra Dewi Solo yang merupakan usaha mikro kecil dan menengah yang terletak di Jebres Surakarta. Industri ini bergerak di bidang makanan khas Indonesia yang memiliki potensi pasar besar. Rengginang ini memiliki beragam varian rasa seperti asin, manis dan terasi. Meskipun UMKM ini memiliki potensi pasar yang besar, tetapi usaha milik bapak Yudha Anugerah menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola keuangan dan juga operasional biaya produksi dan juga biaya lain-lain. Akibatnya keuntungan yang diperoleh tidak sebanding dengan ekspektasi meskipun omset yang dihasilkan cukup tinggi. Dikarenakan adanya pemborosan biaya dan kurangnya perencanaan operasional keuangan yang matang.Untuk mengatasi peristiwa ini, maka Rengginang Chandra Dewi solo harus mulai mempertimbangkan pentingnya penerapan akuntansi manajemen dalam strategi pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis BVL (biaya volume laba). Dengan adanya bantuan dari akuntansi manajemen, pemilik dapat lebih mudah untuk merencanakan anggaran, menentukan harga pokok biaya produksi dan dapat merencanakan anggaran agar sesuai dengan hasil dan omset yang diinginkan.
Ketika kita mendengar kata rengginang mungkin yang kita bayangkan adalah makanan atau camilan khas Indonesia yang menarik, gurih, renyah dan enak, melainkan pengelolaan keuangan yang rapi dan terstruktur dalam perusahaan. Tapi taukah kalian? Rengginang yang lezat menjadi awal dari pencatatan keuangan yang terstruktur. Ya, camilan ini sangat enak dan percayalah dibalik camilan ini ada proses yang tidak kalah rumitnya seperti resep awal yang dibuat atau resep rahasia dan bahan baku yang berkualitas untuk produksi rengginang. Bayangkan jika setiap hari perusahaan memproduksi rengginang tanpa adanya pencatatan pengelolaan keuangan maka percuma perusahaan tidak dapat mengetahui bahan baku apa saja yang terbuang dan tidak sesuai, padahal banyak pengiriman ke konsumen atau reseller dan juga pembeli. Mungkin sering kali terjadi sang pemilik usaha bertanya-tanya "Kenapa ya rasa rengginang ku yang enak ini, di akhir bulan kok dompet selalu terasa lebih tipis dari keripik rengginang itu sendiri?". Nah, disinilah permasalahan dapat kita ketahui yaitu pentingnya peran akuntansi manajemen untuk proses keberlanjutan UMKM.
Dalam tajuk renacana ini, menarik kesimpulan inti dari pembahasan pentingnya menerapkan akuntansi manajemen dalam mengelola manajemen UMKM khususnya pada Rengginang Chandra Dewi Solo. Meskipun usaha ini bergerak di bidang makanan dengan produk yang disukai pasar lokal, terdapat tantangan besar yang dihadapi perusahaan mengenai pengelolaan keuangan yang tidak tertulis maupun terstruktur yang menjadi hambatan perkembangan dan efiensi operasional perusahaan. Pesan yang dapat kita ambil dari penulisan ini adalah agar selalu memastikan kelangsungan dan keberlanjutan pertumbuhan bisnis, makam pemilik harus dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip yang ada dalam dasar-dasar akuntansi manajemen. Jika terjadi penerapan yang tepat maka akuntansi manajemen dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan operasi usahan dan juga dapat membantu UMKM seperti Rengginang Chandra Dewi Solo untuk kesuksesan dalam meraih keuntungan di jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H