Mohon tunggu...
Naftalia Kusumawardhani
Naftalia Kusumawardhani Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis (Remaja dan Dewasa)

Psikolog Klinis dengan kekhususan penanganan kasus-kasus neurosa pada remaja, dewasa, dan keluarga. Praktek di RS Mitra Keluarga Waru. Senang menulis sejak masih SMP dulu hingga saat ini, dan sedang mencoba menjadi penulis artikel dan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sejumlah Pertanyaan Tak Terjawab dalam Kasus Mirna

2 Februari 2016   12:19 Diperbarui: 2 Februari 2016   13:58 14171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8. Kembali pada dapur kafe. Apakah sudah dilist semua bahan baku yang ada? Mulai dari kopi, gula, dan zat-zat pencampur lainnya? Bagaimana dengan mesin pencampur kopi Vietnam itu? Siapakah pemesan sebelumnya? Lalu bagaimana biasanya mereka membersihkan? Apakah langsung dibersihkan atau dibiarkan untuk mengolah jenis pesanan yang sama? Bagaimana dengan pemesan berikutnya? Apakah menggunakan mesin yang sama? Kalau biasanya tidak pernah dibersihkan setelah satu pesanan, tapi khusus pada pesanan Jessica dibersihkan, mengapa? Kalau itu yang terjadi, perlu dilihat apakah Jessica kenal dengan salah satu personel kafe.

9. Bagaimana hasil penyelidikan tentang sidik jari? Saya tidak menemukan juga. Apakah ada sidik jari di meja mereka? Bagaimanakah pola sidik jari itu? Sidik jari di gelas masing-masing? Sidik jari di barang-barang Mirna? Sidik jari di tas yang dibawa Jessica? Sidik jari di baju Jessica? Memang celana panjangnya dibuang, tapi bagaimana baju yang digunakan?

10. Tidak ada berita tentang penyitaan alat komunikasi baik milik Jessica maupun Hani. Apakah memang HP mereka tidak disita? Kalau disita, bagaimanakah isi percakapan WA keduanya? Kenapa polisi tidak bisa menemukan pola percakapan di WA tentang bentuk relasi mereka? Katanya ada 4 bukti, tapi HP tidak masuk di dalamnya. Apakah HP Mirna juga disita?

11. Motif dugaan asmara antara Jessica dan Mirna. Apakah memang ada bukti bahwa Jessica lesbian? Kalau memang ada gejala ke arah sana, siapakah pasangan lesbi sebelumnya? Bagaimana relasi mereka berakhir? Dalam relasi sejenis itu (kalau memang iya), Jessica berperan sebagai apa? Mirna ini orang ke berapa yang disukai Jessica? Kalau tidak ada data, tidak bisa dipastikan Jessica penyuka sesama jenis.

12. Bagaimana dengan Hani? Siapakah Hani? Bagaimana hubungan Hani dengan mereka berdua? Apakah Hani sering berkunjung ke kafe tersebut, baik bersama Mirna ataupun bersama orang lain? Mengapa Hani tidak menjalani Pemeriksaan Psikologi juga seperti halnya Jessica ketika keduanya berstatus saksi? Apakah karena reaksi Hani mewakili manusia normal lainnya yaitu menangis, panik, sedih, dan tertutup?

13. Kenapa tidak ada rekonstruksi waktu Mirna dibawa dari klinik di mall ke rumah sakit? Informasi yang ada, Mirna dibawa naik mobil oleh suami, Jessica dan Hani (?) ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan itu, apakah ada hal-hal yang mereka bicarakan yang perlu diketahui penyidik? Rekonstruksi berhenti hanya pada saat Mirna di kafe. Padahal perjalanan Mirna tidak hanya sampai di sana. Ia masih hidup ketika dibawa ke klinik terdekat. Dokter klinik mengatakan tidak ada gejala keracunan, tapi setelah meninggal, pihak forensik mengatakan ada sianida. Apakah mungkin sianida disuntikkan? Apakah memang ada bekas luka suntikan di tubuh Mirna? Ada jeda waktu antara klinik dan rumah sakit. Waktu kematian itu diperkirakan pukul berapa dan waktu reaksi sianida. Tidak bermaksud menuduh siapapun, tapi ada waktu kritikal di sana.

Udah dulu aja. Mikirin pertanyaannya aja udah mumet.. Makanya saya nggak berani ikutan komentar karena banyaknya data yang tidak lengkap. Semoga keadilan sungguh-sungguh mendapatkan tempat terhormat. Dalam kasus apapun sih sebenarnya. Bukan hanya dalam kasus ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun