[caption caption="ilustrasi: female.kompas.com | shutterstock | Admin"][/caption]Topik di atas samasekali nggak ada kaitannya dengan agama tertentu. Saya tertarik karena ada klien wanita yang bajunya super mini. Yaaa.. sebetulnya masalah dia sih nggak ada kaitan langsung dengan penampilannya, cuman sayanya agak 'terpesona' dan tergerak untuk membahas hal itu dengannya.
Si istri datang ditemani suaminya. Pasutri muda, baru menikah, belum dikaruniai anak. Ada beberapa masalah di antara mereka. Salah satunya suami merasa ada ganjelan dengan istrinya karena ia pernah memergoki istrinya punya ttm (teman-temenan mesranyaaa...). Istri tahu dia salah tapi dia tidak bisa menyebutkan apa yang kurang dari suaminya hingga ia berpaling sebentar ke 'meja sebelah'.
Ketika saya hendak melakukan psikoterapi, saya berdiri dan berhadapan dengan istrinya. Wanita muda, wajah cukup menarik, tubuhnya 'montok' (mungkin kalau laki-laki melihatnya sexy ya). Dia pakai celana jeans pendek banget. Pahanya terpampang luaaaasss... kaosnya tank top yg menonjolkan belahan dadanya. Bener-bener deh..
"Mbak, ijin ngomongin penampilan boleh ya?" Saya lihat dia sambil tersenyum memaksa. Saya risih melihat penampilannya seperti itu.
Tampaknya dia pun tidak nyaman. "Ya Bu, ini tadi maunya pakai celana panjang kok," katanya. Lalu dia berusaha menutupi dada dan pahanya dengan mantel kain yang dipakainya.
"Kenapa nggak jadi pakai celana panjang?" Psikolognya kepo mode on hehe..
Tidak disangka, ia menunjuk pada suaminya. "Nggak boleh sama dia, Bu".
Dengan ekspresi (pura-pura) heran, saya bertanya pada suaminya yang tertunduk malu, "Bener neh istrinya ini nggak dibolehin pake celana panjang?"
Dia mengangguk.
'Duh! Ini suami cap apa sih? Kok aneh banget..' Saya mbatin, nggak habis pikir.
"Mas lebih suka dia ini pakai pakaian super mini gini ya? Pakaian yang seolah-olah memamerkan mulusnya tubuh istrinya ya? Bener gitu?"