Konsep Diri Seorang Siswi di SMAN 84 Jakarta

Saya telah mewawancarai salah satu siswi di SMAN 84 Jakarta tentang bagaimana sih konflik diri serta konsep diri menurut teori Hurlock?

Siswi ini bernama Arridha Nurfiryal Dinnisa, biasa dipanggil dengan sebutan nama Firyal. Ia sedang menempuh di kelas 11 SMA dan Firyal juga mendapatkan juara 1 di kelasnya. Menurut Firyal konsep diri itu sangat penting baginya, karena konsep diri sangat berpengaruh pada pondasi diri serta perilaku individu. Dengan adanya konsep diri murid menjadi lebih percaya diri dan bisa mengembangkannya secara positif. Firyal juga menjelaskan tentang cara menyelesaikan konflik tanpa membiarkan emosi, yaitu dengan mengambil waktunya sejenak untuk dirinya sendiri agar bisa lebih rasional dalam memahami perspektif  dari orang lain, ujarnya. Jadi, agar emosi tidak menguasai diri lebih baik memberi space untuk diri sendiri, lanjutnya.

Lalu ia juga merasakan penilaian atau pengaruh dari orang lain mempengaruhi diri sendiri secara negatif, karena perspektif dari orang yang negatif itu sangat mempengaruhi dirinya "kaya misalkan guru bilang wah kamu hari ini nilainya agak menurun  karena sering main ya, padahal guru itu gak tahu kalo kita di rumah lagi belajar mati-matian tapi guru itu cuma ngeliat dari sisi eksternalnya aja gak mau liat dari sisi yang sebenarnya" ucap Firyal. Jadi lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh ke konsep diri siswa. Konsep diri dengan cara mudah beradaptasi terhadap pengalaman baru menurut Firyal "harus berani mencoba hal baru" ucapnya. "Kalo misalkan kita orangnya introvert tapi mau mencoba hal baru, nah itu kita harus berani beradaptasi dan keluar dari zona nyaman kita" lanjut Firyal.

Foto saat di SMAN 84 Jakarta

Selain itu, konsep diri negatif menurut pandangan Firyal yaitu, pandangan buruk yang sering diwarnai oleh perasaan tidak cukup baik atau sering kali gagal. "Mungkin kita dicap sebagai orang yang buruk di sekolah, itu juga sangat berpengaruh ke diri sendiri kaya mandang diri kita jadi negatif" lanjutnya. Kritik negatif dari orang lain juga mempengaruhi ke diri sendiri karena dapat menurunkan rasa percaya diri dan orang itu beranggapan tidak dihargai atau merasa tidak mampu seperti diremehkan, jadi kita kaya ngedown atau gak percaya diri, ucapnya.

Peran keluarga juga berpengaruh dalam pembentukkan konsep diri, jika keluarga memberikan pesan negatif atau kritik yang berlebihan, anak akan memandang negatif ke dirinya dan saat dewasapun ia juga kurang percaya diri di depan umum. Kita juga bisa mengubah konsep diri negatif ke positif, "Dengan cara memberikan dukungan yang emosional" ujar Firyal. "Kita harus fokus kepencapaian yang kita miliki, penguatan positif melalui pengalaman sukses juga sangat membantu kita dalam proses konsep diri negatif ke positif" lanjutnya.

Kesimpulannya konsep diri merupakan bayangan cerminan yang terbentuk dari pengalaman hidup kita sendiri. Jadi, konsep diri menurut teori Hurlock ini dalam konsep diri positif dan negatif sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental siswa maupun orang lain yang ada di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitarnya.