Mohon tunggu...
Nafizatul Azmi
Nafizatul Azmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

habi saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pengelolaan Harta dengan Investasi ala Generasi Z

29 Oktober 2023   16:17 Diperbarui: 29 Oktober 2023   16:21 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Gen-Z merupakan generasi yang lahir pada rentang tahun 1995- 2010, memiliki ciri-ciri serba praktis, individual, lebih global, lebih berfikiran terbuka, lebih cepat terjun ke dunia kerja, lebih banyak yang berwirausaha, dan lebih ramah teknologi. Berbagai kelebihan yang dimiliki oleh Gen-Z ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri untuk diteliti. Dan berdasarkan data dari bursa efek Indonesia investor dengan rentang usia di bawah 30 tahun mendominasi pasar.

Gen Z memiliki kebiasaan keuangan unik yang dibentuk oleh penggunaan teknologi dan psikologi. Penganggaran sangat penting untuk mengelola keuangan dan mencapai tujuan. Menabung membangun kekayaan jangka panjang dan memulainya sejak dini adalah kuncinya. Gen Z, yang merupakan generasi digital native, memiliki pendekatan unik dalam mengelola keuangannya. Lahir di dunia dengan kemajuan teknologi yang pesat, mereka lebih cenderung menggunakan platform digital untuk perbankan dan investasi. Mereka lebih cenderung berinvestasi melalui platform online seperti Robinhood, eToro, atau aplikasi robo-advisor. Dengan antarmuka yang sederhana dan aksesibilitas tinggi, mereka dapat memulai investasi dengan mudah, bahkan dengan modal kecil.

Salah satu konsep yang sangat menerik bagi Generasi Z adalah investasi saham pecahan (Fractional Shares) karena dapat memungkinkan investor membeli sebagian saham dari perusahaan. Saham Pecahaan ini sangat cocok bagi Generasi Z kerena Modal yang diperlukan kecil sehingga dapat mengatasi hambatan keterbatasan Modal dalam berinvestasi, Diversifikasi fortofolio dengan muda sehingga mereka dapat membeli sebagian dari beberapa saham perusahaan yang berbeda daripada memasukkan seluruh modal ke satu saham dan Akses ke Saham Perusahaan Ternama seperti Amazon, Tesla, atau Google. Investasi saham pecahan memungkinkan  untuk memiliki saham-saham ini tanpa harus mengeluarkan jumlah modal besar.

Selanjutnya cara yang dilakukan Gen Z untuk terus mengembangkan Ilmu investasinya adalah dengan pendidikan keuangan secara digital, menonton video YouTube, mendengarkan podcast, dan mengikuti blog yang memberikan wawasan tentang dunia investasi. Para influencer keuangan dan komunitas online memainkan peran penting dalam membantu memahami dasar-dasar investasi.

Investasi Keberlanjutan adalah faktor utama dalam strategi investasi Generasi Z. Mereka cenderung memilih investasi yang mendukung lingkungan, hak asasi manusia, dan nilai-nilai sosial. Perusahaan yang berfokus pada energi terbarukan, daur ulang, atau proyek-proyek sosial menjadi sorotan dalam portofolio investasi mereka. Generasi Z juga membuka diri terhadap teknologi blockchain dan kriptokurensi. Mereka mempertimbangkan investasi dalam aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum. Meskipun berisiko, teknologi ini menarik perhatian mereka karena potensi pertumbuhan yang besar. Selain itu Generasi Z sering terlibat secara aktif dalam perdagangan saham. Mereka mengikuti berita pasar dan melakukan riset sendiri untuk mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun