Banda Aceh, 28 Desember 2023 --- Seiring dengan meningkatnya jumlah pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan di Indonesia, terutama di Provinsi Aceh, muncul fenomena menarik yang patut diperhatikan. Beberapa kelompok masyarakat dan mahasiswa Aceh menyatakan penolakan mereka terhadap keberadaan pengungsi Rohingya di wilayah tersebut. Beberapa alasan mendasar yang diutarakan mencakup pertimbangan sosial, ekonomi, dan budaya.
1. Keterbatasan Sumber Daya:
Provinsi Aceh sendiri masih mengalami tantangan ekonomi dan sosial, dengan sebagian besar masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Keberadaan pengungsi Rohingya dianggap dapat membebani sumber daya yang sudah terbatas, seperti lapangan pekerjaan, pendidikan, dan pelayanan kesehatan.
2. Ketegangan Budaya dan Agama:
Aceh, sebagai daerah yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam, dianggap memiliki budaya dan tradisi yang khas. Pengungsi Rohingya, yang mayoritas juga menganut Islam, dapat menyebabkan ketegangan budaya dan agama karena perbedaan kebiasaan dan praktik keagamaan.
3. Kekhawatiran akan Pertumbuhan Populasi:
Beberapa kelompok masyarakat dan mahasiswa menyuarakan kekhawatiran terkait pertumbuhan populasi pengungsi Rohingya di Aceh. Mereka khawatir hal ini dapat berdampak pada perubahan dinamika sosial dan mungkin menggeser keseimbangan kehidupan masyarakat setempat.
4. Tuntutan Integrasi yang Berat:
Integrasi pengungsi Rohingya ke dalam masyarakat Aceh dianggap sebagai tantangan yang berat. Pemerintah setempat dihadapkan pada tugas besar untuk menyelenggarakan program-program integrasi yang efektif agar pengungsi dapat beradaptasi dengan masyarakat setempat.
Meskipun pendapat ini tercermin dalam beberapa kelompok di Aceh, penting untuk mencatat bahwa masih banyak pihak yang mendukung keberadaan pengungsi dan berupaya memfasilitasi integrasi mereka ke dalam masyarakat. Pemerintah, organisasi kemanusiaan, dan sebagian besar warga Aceh berusaha menemukan solusi yang seimbang untuk menjaga kemanusiaan dan keberlanjutan masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H