Mohon tunggu...
Nafisya eka ilham sari
Nafisya eka ilham sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas brawijaya

hobby menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Metode Pre-treatment Pemanasan dengan Autoklaf pada Proses Pembuatan Tepung Cangkang Kerang

11 Juli 2024   14:56 Diperbarui: 15 Juli 2024   11:34 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

      Kerang merupakan jenis hewan laut yang memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan. Mulai dari daging yang diolah menjadi makanan dan limbah cangkang yang bisa dimanfaatkan untuk dibuat menjadi kerajinan. Disamping itu, dalam cangkang kerang memiliki kandungan kalsium karbonat yang tinggi yaitu sekitar 67,4%. Hal ini dapa membuat limbah cangkang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan tepung sebagai campuran dalam aternatif pakan, fortifikasi, dan lain sebagainya. Adanya kandungan kalsium karbonat dalam lapisan cangkang ini membuat cangkang memiliki tekstur yang keras dan sulit untuk diolah secara langsung agar menjadi tepung. 

          Perlu diketahui bahwa kristal kalsium karbonat yang terdapat dalam cangkang adalah bentu aragonit dan kalsit. Aragonit yang merupakan kristal kalsium berperan dalam memberikan ketahanan dan kekerasan pada cangkang. Komponen-komponen dalam cangkang ini diikat oleh jaringan yaitu matriks organik, yang terdiri seperti protein, glikoprotein, lipid, dan polisakarida. Metode yag tepat untuk digunakan dalam membantu menurunkan kekerasan cangkang adalah dengan menggunakan panas, yakni dari metode basah amupun metode kering. Metode basah dapat menggunakan alat autoclave, dimana autoclave memanfaatkan uap air sebagai transfer panas ke bahan, sehigga dapat mendegradasi sebagai matriks organik untuk membantu menurunkan kekerasan cangkang agar mudah diolah ke proses berikutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun