Mohon tunggu...
Nafisya
Nafisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Program Studi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Ekonomi Hijau pada Era Digitalisasi di Indonesia

28 Oktober 2024   19:06 Diperbarui: 28 Oktober 2024   20:55 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kita sering mengeluh tentang cuaca yang semakin panas dan tidak menentu, namun jarang menyadari bahwa kita sendiri yang telah menciptakan "neraka kecil" di bumi ini. Penebangan pohon yang terus-menerus dan pengorbanan lahan hijau demi pembangunan gedung-gedung pencakar langit adalah bukti nyata bahwa kita bersikap acuh terhadap upaya penghijauan bumi. Akibatnya, kita telah mengundang bencana iklim yang semakin mengancam kehidupan.

Sementara itu, Indonesia kini memasuki era digitalisasi, di mana hampir seluruh masyarakatnya menggunakan media sosial. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi digital karena jumlah penduduknya yang sangat besar. Namun, ekonomi hijau sangat penting untuk mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan. Filosofi ekonomi hijau menekankan keseimbangan antara kesejahteraan ekonomi, keadilan sosial, serta pelestarian lingkungan.

Ekonomi hijau dan ekonomi digital memiliki hubungan yang saling melengkapi dan menguntungkan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Berikut beberapa manfaat yang dapat kita ambil:

1. Meningkatkan daya saing sektor usaha

 Konsumen global semakin tertarik pada praktik bisnis yang ramah lingkungan. Hal ini membuka peluang pasar yang lebih luas dan meningkatkan permintaan terhadap produk dan jasa yang lebih berkelanjutan. Misalnya, dalam sektor pertanian, penerapan pertanian organik dengan dukungan teknologi dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang diminati di pasar domestik maupun internasional.

2. Mengurangi emisi

 Penghijauan melalui penanaman pohon di kota dan perluasan ruang hijau di daerah perkotaan, seperti taman kota dan fasilitas bermain anak yang ramah lingkungan, sangat diperlukan. Teknologi digital juga dapat mendukung pengembangan energi terbarukan, seperti pembuatan panel surya dan penggunaan alat transportasi listrik untuk mengurangi polusi udara.

3. Menciptakan keuntungan jangka panjang

Percepatan transisi menuju ekonomi hijau melalui digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya alam serta memperluas pasar untuk produk dan jasa ramah lingkungan. Ekonomi hijau juga membuka peluang bisnis baru di sektor teknologi hijau.

Namun, terdapat beberapa tantangan dalam menerapkan konsep ekonomi hijau dan ekonomi digital secara bersamaan, salah satunya adalah kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Solusi yang dapat ditempuh adalah memperkuat kerangka kebijakan yang komprehensif, serta memberdayakan masyarakat melalui sosialisasi dan pemberian kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun