Mohon tunggu...
Nafis Hadi Purnama
Nafis Hadi Purnama Mohon Tunggu... Lainnya - Dunia haknya anak muda

Tuhan menciptakan dunia untuk anak muda ~ School in Ma'had Darul Arqam Muhammadiyah Garut

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Merenungi Hakikat Cinta Bersama Buku Klasik: Laila Majnun

19 Desember 2023   22:12 Diperbarui: 19 Desember 2023   22:29 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompasiana.com/taufansr

Namun semua itu berubah ketika di satu waktu gurunya memasukan satu orang remaja wanita ke dalam sekolah dan kelasnya. Laila nama remaja itu. Kecantikan Laila menjadi pusat perhatian seluruh remaja laki-laki di sekolah. Namun dibandingkan semua orang yang jatuh cinta pada Laila, api cinta di dalam hati Qaislah yang paling besar menyala. Api itu semakin lama semakin membara seiring Qais dan Laila sering bertemu, bercakap-cakap, tertawa-tawa. Qais dan Laila sudah saling jatuh cinta dan kehilangan dirinya, karena cinta.

Desas-desus kabar kedekatan Qais dan Laila semakin menyebar dari mulut ke mulut. Sehingga megharuskan mereka untuk tidak lagi saling memandang dan menutup bibirnya yang haus akan cinta rapat-rapat. Hingga pada akhirnya keluarga Laila menarik kembali Laila dari sekolah tersebut.

Lama kondisi ini dialami, membuat Qais mulai tidak bisa menahan hasrat cintanya kepada Laila. Namun apa boleh buat? Qais hanya bisa berjalan kesana-kemari dan menyebut-nyebut nama Laila. Qais telah kehilangan pikirannya, karena cinta. Sehingga orang-orang sudah mulai memberikan lontaran hinaan jika bertemu Qais.

"Inilah dia orang gila, si Majnun!"

Namun karena begitu besarnya kecintaan Qais pada Laila, Qais tidak lagi ada waktu untuk memperhatikan apa yang orang lain katakan. Laila telah merampas seluruh hati, jiwa dan pikirannya. Sepenunya.

Mendengar kabar ini, keluarga Laila merasa keadaan ini tidak dapat dibiarkan. Kehormatan keluarga dan kabilahnya sangat dipertaruhkan jika Laila harus menerima cinta dari Qais, si orang gila, si Majnun. Hal ini membuat jarak Qais dan Laila semakin terhalang dan jauh. Maka tidak aneh ketika "kegilaan" Qais si Majnun semakin menjadi-jadi. Tidak bisa ia mengendalikan lagi tingkah perilaku, pikiran, dan jiwanya. 

Semuanya telah dirampas oleh cintanya kepada Laila. Selalu ia titipkan pesan kepada Laila melalui angin yang berhembus. Anjing yang datang dari kawasan Laila selalu ia belai dengan penuh kasih sayang. Sadar akan keadaan, Qais rasa itulah yang menjadi bentuk kasih sayangnya kepada Laila.

Begitupun dengan Laila, ia seolah menjadi tawanan kabilahnya sendiri karena diharuskan di dalam tenda kabilahnya sehingga tidak dapat lagi ia bertemu kekasihnya, Majnun. Ia hanya mampu mencurahkan rasa cintanya kepada Majnun hanya dengan menangis. Namun di bawah keadaan seperti itu, mereka tidak lagi memandang bahwa mereka adalah kesatuan yang berbeda dan terpisah. Melainkan kesatuan yang utuh terikat. Dan cinta mereka adalah bentuk manifestasi atau perwujudan kecintaan terhadap Tuhan.

Baca: kawan-kawan dapat membaca kisah Laila Majnun dengan jauh lebih lengkap dalam bukunya, karya Nizami.

Penulis kira, definisi cinta yang paling konkrit adalah kisah Laila Majnun. Bentuk perwujudan cinta Majnun kepada Laila adalah juga perwujudan cinta mereka kepada Tuhan. Semua kondisi yang mereka hadapi tidak sedikitpun menjadi penghalang akan kecintaan mereka satu sama lain.

Dan itulah yang penulis kira menjadi hakikat daripada cinta itu sendiri. Segala problematika cinta yang hadir pada generasi sekarang penulis kira hadir atas dasar ketidakpahaman banyak individu akan definisi konkrit dan hakikat daripada cinta itu sendiri.

Maka, pahamilah cinta sebelum jatuh cinta. Pun jangan jatuh cinta sebelum berpikir bersama buku klasik Laila Majnun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun