Bahasa Kawi adalah bahasa campuran antara bahasa Sanskerta dan bahasa Jawa, dan digunakan oleh masyarakat Suku Tengger sebagai salah satu jenis bahasa yang dipergunakan dalam literatur.
Serak Gulo
Tradisi yang melibatkan penyelenggaraan sesaji dalam puncak Upacara Yadnya Kasada di Gunung Bromo.
Mata Pencaharian Masyarakat Suku Tengger Bromo
Menggunakan sistem terasiring
Mata pencaharian masyarakat Suku Tengger Bromo sehari-hari adalah bertani atau berladang dengan menggunakan sistem terasiring yang sumber airnya dari kawah tanah.
Menjaga sumber daya alam
Masyarakat Suku Tengger mempertahankan sumber daya alam, seperti air tanah endapan vulkanik di kawah Gunung Bromo, untuk menjaga kesejahteraan dan kehidupan mereka.
Mengembangkan daerah wisata
Masyarakat Suku Tengger memiliki potensi wisata yang dapat diusulkan dengan metode analisis aspek atraksi, seperti pantai, perairan, terumbu karang, atraksi lumba-lumba, ikan hias, dan alam pegunungan.
Mata pencaharian di daerah Bromo adalah sistem yang digunakan oleh masyarakat Suku Tengger untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Masyarakat Suku Tengger bermata pencaharian sebagai petani sayur mayur, penyedia jasa wisata, dan berdagang. Sistem ini mempengaruhi bagaimana masyarakat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keberlangsungan air tanah dan sumber daya alam.