Isakan dada tanpa henti hingga air mata yang menetes derasnya rasa sakit tanpa bisa di bendung dengan senyuman yang pahit. Tak cukup untuk berkata soal rasa yang sudah tergores rasa perih tanpa seorang pun yang mengerti arti kata merintih sakit tentang hal kenangan pahit.
Berbagai cara telah di perjuangkan untuk tak menoleh masa yang sudah berlalu, apa daya hati tak mudah melakukan itu, meski dibalik batu terdapat permata yang selalu siap siaga menemaninya.Â
Hanya saja soal waktu yang akan menjawab satu persatu usainya lembaran warna yang sudah tergores indah lambat laun akan memudar karna seiring waktu yang akan berlalu.
Bukan hal mudah dan tak semudah itu melupakan goresan keindahan di dalam hati seseorang yang selalu ada dimana pun berada. Pada akhirnya hanya masalah waktu dan waktu yang tepat untuk benar- benar melupakan.
#salammasalaluku#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H