Mohon tunggu...
Nafisah
Nafisah Mohon Tunggu... Penulis - malang

Hanya hobi semata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Waktu Terindah

29 Juni 2023   00:42 Diperbarui: 29 Juni 2023   00:46 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Isakan dada tanpa henti hingga air mata yang menetes derasnya rasa sakit tanpa bisa di bendung dengan senyuman yang pahit. Tak cukup untuk berkata soal rasa yang sudah tergores rasa perih tanpa seorang pun yang mengerti arti kata merintih sakit tentang hal kenangan pahit.

Berbagai cara telah di perjuangkan untuk tak menoleh masa yang sudah berlalu, apa daya hati tak mudah melakukan itu, meski dibalik batu terdapat permata yang selalu siap siaga menemaninya. 

Hanya saja soal waktu yang akan menjawab satu persatu usainya lembaran warna yang sudah tergores indah lambat laun akan memudar karna seiring waktu yang akan berlalu.

Bukan hal mudah dan tak semudah itu melupakan goresan keindahan di dalam hati seseorang yang selalu ada dimana pun berada. Pada akhirnya hanya masalah waktu dan waktu yang tepat untuk benar- benar melupakan.

#salammasalaluku#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun